Ikuti Kami

Rokhmin Dahuri Bagikan Tiga Kiat Hidup Sukses yang Bersumber dari Nilai-Nilai Islam

Rektor Universitas UMMI Bogor ini menyampaikan bahwa kesuksesan sejati tak hanya diukur dari pencapaian duniawi.

Rokhmin Dahuri Bagikan Tiga Kiat Hidup Sukses yang Bersumber dari Nilai-Nilai Islam
Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, membagikan tiga kiat hidup sukses yang bersumber dari nilai-nilai Islam dan telah ia praktikkan dalam perjalanan kariernya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang terus bergerak, kita sering lupa bahwa kesuksesan sejati bukan hanya soal pencapaian materi, tetapi juga tentang kebermaknaan, ketenangan, dan ridha Ilahi. Dalam sebuah kesempatan di Bogor, Jum’at (19/9).

Rektor Universitas UMMI Bogor ini menyampaikan bahwa kesuksesan sejati tak hanya diukur dari pencapaian duniawi, tapi juga kedekatan spiritual dan kontribusi nyata bagi sesama.

Pertama, Menjadi yang Terbaik: Try to be the best 

Kesuksesan bukanlah hadiah, melainkan hasil dari perjuangan. Rokhmin mengajak kita untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik di mana pun kita berada dan dalam profesi apa pun kita tekuni.  “Kalau kita ingin sukses, try to be the best,” tegasnya.  

Menjadi yang terbaik bukan soal mengalahkan orang lain, tetapi tentang mengalahkan diri sendiri dalam melampaui batas, memperbaiki kualitas, dan memberi kontribusi terbaik.

Menurut Prof. Rokhmin Dahuri, setiap orang harus berupaya menjadi yang terbaik di profesinya. “Apapun pekerjaan kita, berikan yang terbaik. Keunggulan lahir dari ketekunan, kerja keras, dan komitmen untuk terus belajar,” tegasnya.

Kedua, Silaturahim dan Networking yang Bernilai Ibadah

Dalam Islam, networking bukan sekadar strategi sosial, tapi bagian dari ibadah: silaturahim.  “Jangan punya dengki, jangan menggunting dalam lipatan. Bangunlah silaturahim,” pesan beliau.  

Silaturahim membuka pintu rezeki, memperluas peluang, dan memperkuat solidaritas. Dalam dunia yang semakin terfragmentasi, menjaga hubungan baik adalah bentuk kekuatan dan keberkahan.

Ia menekankan pentingnya menjalin relasi yang sehat dan saling mendukung. “Jangan ada iri, jangan memecah belah. Bangun jaringan yang kuat dengan niat baik. Dalam Islam, ini bagian dari silaturahim yang membuka pintu rezeki dan panjang umur,” ujarnya.

Ketiga, Dekat kepada Allah: Tahajud sebagai Jalan Spiritual

Di antara semua ibadah, tahajud adalah yang paling sunyi namun paling tinggi nilainya. Ia mengungkapkan salah satu rahasia sukses dalam hidupnya dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang ikhlas, khususnya shalat tahajud.

“Bangun di malam pertiga terakhir, shalat tahajud, itu tawaran dari Allah untuk meninggikan derajat kita. Tahajud bisa jadi pintu kesuksesan dunia dan akhirat. Hati tenang, hidup penuh berkah,” ungkapnya.  

Lalu, Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB University itu mengutip Surat Al-Isra’ ayat 79 sebagai landasan spiritualnya. Allah menjanjikan tempat terpuji bagi mereka yang bertahajud. Ini bukan sekadar ritual, tapi jalan menuju ketenangan, kebahagiaan, dan spiritualitas yang mendalam.

“Dan pada sebagian malam, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Ayat ini menjadi motivasi kuat baginya untuk selalu menjaga hubungan spiritual dengan Sang Khalik. “That's the offer from God, itu tawaran dari Allah, bahwa bangun di malam pertiga terakhir (shalat tahajud) akan ditinggikan derajatnya,” tegas Rokhmin.

Menurutnya, tahajud bukan sekadar ibadah malam, tapi kunci untuk menenangkan jiwa, memperkuat mental, dan membuka pintu-pintu keberkahan hidup. Ketika keseimbangan antara usaha duniawi dan spiritual terjaga, hidup akan terasa lebih utuh dan bermakna.

“Semua ini adalah prinsip dasar dalam mencapai sukses yang tidak hanya bersifat duniawi, tetapi juga mencakup keseimbangan spiritual dan sosial,” ungkap l dosen kehormatan di Mokpo National University, Korea Selatan ini.

Kesuksesan Dunia dan Akhirat

Melalui tiga pilar ini, Prof. Rokhmin Dahuri mengajak generasi muda untuk membangun hidup yang tidak hanya sukses secara lahiriah, tapi juga penuh makna dan keberkahan. Ia berharap, kiat-kiat hidup yang ia sampaikan bisa menjadi pedoman bagi generasi muda dan siapa pun yang ingin sukses dengan cara yang penuh makna.

Tiga pilar ini bukan hanya resep sukses duniawi, tapi juga fondasi untuk hidup yang berkah dan bermartabat. Menjadi yang terbaik, menjaga silaturahim, dan mendekat kepada Allah adalah jalan menuju kehidupan yang utuh, bernilai di mata manusia dan mulia di sisi Allah.

“Semoga kiat-kiat ini bisa menjadi pedoman dalam mencapai kesuksesan,” tutup Prof. Rokhmin, yang juga Dosen Kehormatan di Mokpo National University, Korea Selatan.

Api Islam dan Pilar Kehidupan

Di tengah arus zaman yang kian kompleks, Prof. Rokhmin Dahuri mengingatkan kita bahwa keberhasilan hidup, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa, tidak terletak pada kekuasaan, teknologi, atau kelimpahan materi. 

Ia menyampaikan bahwa kunci keberhasilan hidup, baik secara individu maupun sebagai bangsa, terletak pada penerapan tiga pilar utama ajaran Islam: Iman, Syariah, dan Ihsan.

“Api Islam ada pada tiga pilar: iman, syariah, dan ihsan. Kalau kita menerapkannya dalam hidup sehari-hari, insya Allah kita akan selamat dan bahagia di dunia maupun akhirat,” tegasnya.

Menurutnya, sukses sejati bukan hanya ditentukan oleh kekuasaan, teknologi, atau kekayaan, melainkan dari kesadaran untuk menjalani hidup dengan tauhid yang kuat, tata nilai syariah, dan akhlak yang mulia. Ia menjabarkan tiga pilar tersebut:

1. Iman: Fondasi Spiritual yang Melekat
Iman adalah cahaya pertama dalam jiwa manusia. Prof. Rokhmin mengutip QS. Al-A’raf: 172, bahwa fitrah keimanan sudah tertanam sejak lahir.  

Rukun iman bukan sekadar pengetahuan, tapi fondasi spiritual yang membentuk cara pandang, sikap, dan arah hidup. Tanpa iman, manusia kehilangan kompasnya.

2. Syariah: Aturan Hidup yang Menyeluruh
Syariah bukan hanya soal ibadah, tapi mencakup seluruh aspek kehidupan, dari hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, hingga alam semesta.  

“Syariah mengatur kehidupan vertikal dan horizontal,” jelasnya, merujuk QS. Al-Maidah: 44–49.  

Dengan syariah, hidup menjadi teratur, adil, dan bermartabat. Ia adalah sistem etis yang membentuk masyarakat beradab.

3. Ihsan: Akhlak Mulia sebagai Puncak Spiritualitas

Ihsan adalah dimensi terdalam dari Islam. Ia melahirkan kejujuran, amanah, kecerdasan, kesabaran, dan keteguhan dalam menghadapi godaan.  

“Jika ketiga pilar itu kita aplikasikan, maka kita tidak hanya sukses duniawi, tapi juga dijauhkan dari siksa akhirat,” ujar Rokhmin, mengutip QS. Al-Imran: 133.

Membangun Indonesia yang Berkah
Ketika iman, syariah, dan ihsan diterapkan secara kaffah, bukan hanya individu yang selamat, bangsa pun akan terangkat.  

Rokhmin meyakini bahwa bila ketiga pilar ini dijalankan secara kaffah, Indonesia bisa menjadi negeri yang diberkahi: Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur.

“Ini bukan utopia. Ini janji Allah, jika kita mau kembali ke ajaran-Nya dengan utuh. Sebuah negeri yang baik, penuh keberkahan, dan diridhai Allah. Inilah visi spiritual yang menyatu dengan solusi nyata menghadapi tantangan zaman,” tegas Wakil Ketua Dewan Pakar MD KAHMI itu.

Quote