Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Selly Gantina menegaskan negara harus menempatkan perlindungan anak sebagai prioritas utama menyusul meningkatnya kasus penculikan anak di sejumlah daerah.
Selain itu, pemerintah harus memperkuat regulasi dan sistem perlindungan anak secara menyeluruh.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap
Hal ini menanggapi kasus penculikan anak Bilqis di Makassar dan Alvaro di Jakarta.
“Kasus penculikan terhadap Bilqis di Makassar dan Alvaro di Jakarta Selatan merupakan peringatan keras bagi kita semua,” ujar Selly kepada wartawan, Sabtu (15/11).
Menurutnya, rangkaian kasus tersebut mengindikasikan mekanisme perlindungan anak di Indonesia belum berjalan optimal. Ia menilai persoalan penculikan tidak hanya berkaitan dengan kriminalitas, tetapi juga lemahnya ekosistem perlindungan anak.
“Pengawasan keluarga, lingkungan, sekolah, hingga sistem deteksi dini masih belum terintegrasi dengan baik,” katanya.
Selly menambahkan, tingginya mobilitas masyarakat, rendahnya pemahaman tentang keselamatan anak, lemahnya koordinasi antarinstansi, serta risiko dari aktivitas digital turut meningkatkan kerentanan anak terhadap kejahatan.
Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing
Untuk memperkuat perlindungan, Selly mendorong pengawasan berbasis komunitas di tingkat RT/RW hingga sekolah. Ia juga menilai pentingnya edukasi publik mengenai tanda-tanda bahaya, modus pelaku, dan prosedur darurat.
“Pemanfaatan teknologi seperti CCTV lingkungan dan sistem pelaporan cepat harus diperluas. Penegakan hukum pun perlu diperketat agar menimbulkan efek jera. Sekolah juga wajib memperkuat protokol penjemputan dan mengajarkan anak mengenali situasi berisiko,” tuturnya.

















































































