Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan perkantoran di dinas jajarannya sedang bersiap untuk melakukan penerapan new normal.
Namun penerapan itu juga harus tetap melihat grafik perkembangan kasus virus Corona (COVID-19).
Baca: Empat Arahan Presiden Soal Protokol Tatanan Normal Baru
Ganjar mengatakan panduan penerapan new normal telah dia terima, demikian pula para bupati dan wali kota.
Instansi pemerintah harus memberi contoh terlebih dahulu sebelum masyarakat menerapkannya.
Maka Ganjar menyebut mulai hari ini penataan dilakukan.
"Jadi yang layanan umum mesti mengikuti protokol kesehatan, biasanya yang berhubungan dengan masyarakat langsung ada tabir pembatasnya. Yang back office mereka kita minta untuk mengatur jaraknya agar tidak terlalu dekat," kata Ganjar kepada wartawan di rumah dinasnya, Semarang, Selasa (26/5).
Ganjar berharap instansi atau perkantoran swasta juga mulai melakukan penataan untuk penerapan new normal.
Ganjar mencontohkan salah satu pabrik di Kudus sudah bisa menerapkannya.
"Di Kudus kemarin sudah ada yang menerapkan, maka beberapa pabrik juga kita minta untuk melakukan itu agar bisa ditiru. Pasar-pasar di Salatiga juga telah lebih dulu," ujarnya
Untuk mal dan pasar, Ganjar menginstruksikan agar bupati dan wali kota lebih ketat menerapkan aturan protokol kesehatan.
Ganjar menyebut saat ini telah memasuki masa-masa kritis, terutama saat Bulan Ramadhan dan lebaran karena justru banyak masyarakat belanja.
"Kita sudah minta kalau tidak bisa taat, tutup. Mudah-mudahan pascalebaran ini sudah agak reda sehingga bisa diatur lagi. Kita minta pengusaha tolong semuanya diatur dengan baik," ujar Ganjar.
Baca: Presiden Jokowi Siap Kerahkan Aparat untuk Disiplinkan Warga
Agar jalannya new normal bisa optimal, Ganjar berharap kepala daerah mengeluarkan regulasi.
Namun Ganjar menekankan saat ini merupakan masa latihan karena penerapan new normal harus melihat kasus Corona yang terjadi.
Jika sudah mulai landai maka normal baru bisa dijalankan.