Ikuti Kami

Sudin Tegaskan Penggunaan Kartu Tani Ditunda Sementara

Kartu tani siap jika seluruh sarana pendukungnya sehingga nanti saat diterapkan tidak ada kegaduhan.

Sudin Tegaskan Penggunaan Kartu Tani Ditunda Sementara
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin.

Bandar Lampung, Gesuri.id - Kunjungan Kerja (Kunker) hari kedua Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Sudin, singgah ke beberapa tempat, baru-baru ini. 

Pada titik pertama Rombongan Komisi IV DPR RI mendatangi Gudang Pupuk Pusri yang terletak di Jalan Tirtayasa, Campang Raya, Bandar Lampung. 

Baca: Ganjar: Penggunaan Kartu Tani Dipermudah

Dalam kesempatan tersebut, Sudin menegaskan jika penggunaan Kartu Tani ditunda sementara.

“Kita harus pastikan kartu tani siap seluruh sarana pendukungnya sehingga nanti saat diterapkan tidak ada kegaduhan. Jika awal tahun depan belum siap, kita akan pending lagi sampai benar-benar siap” terang ketua Komisi IV DPR RI tersebut.

Kemudin pada titik kedua kunker dilakukan di Jalan Usaha Tani (J.U.T) yakni Kelompok Tani Panca Usaha Mulyosari. Pada Kunker di titik kedua ini diberikan bantuan Alsintan dari Komisi IV DPR-RI.

Pada Kesempatan tersebut sudin menyampaikan bahwa Walikota mengatakan warga membutuhkan bibit jagung yang bagus.

" Kalau perlu saya masih ada aspirasi bantuan dari saya baik itu Hand Tracktor maupun pompa air, kalau memang diperlukan Insya Allah di 2020 ini akan kami segera berikan bantuannya," ujar Sudin.

Di titik ketiga kunjungan dilakukan ke TPAS Karang Rejo Metro. Kunjungan yang dilakukan Ke TPS tidak mengurangi semangat Anggota dewan untuk terus berdiskusi dan menyerap aspirasi dan berdialog.

Baca: Kartu Tani, Progam Ganjar untuk Atasi Penyelewengan Pupuk

Asisten Bidang Perekonomian Kota Metro menyampaikan bahwa luas TPA ini kurang lebih kurang 7 hektar. Pola pengolaan sampah yang dilakukan dilokasi ini adalah organik, jadi sampah datang kemudian ditimbun. 

"Bisa ditinjau apabila kondisi ini terus dipertahankan, mungkin dalam waktu 3 tahunan kedepan akan jenuh dan tidak bisa dijadikan tempat pembuangan sampah kembali. Kemudian sudah ada tempat alternatif kedua yg juga luasnya 7 hektar, kami berharap ada dukungan khususnya dari DPR-RI untuk kiranya lokasi kedua ini ritmenya berbeda dari yang sebelumnya sehingga bisa lebih ramah dan terus digunakan oleh masyarakat kota Metro," ungkapnya.

Quote