Ikuti Kami

Terban Menuju Kelurahan Wisata Berbasis Heritage dan Budaya

Kelurahan Terban khususnya di Kampung Sagan dan Resonegaran banyak terdapat bangunan heritage.

Terban Menuju Kelurahan Wisata Berbasis Heritage dan Budaya
Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto.

Yogyakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Antonius Fokki Ardiyanto menyampaikan bahwa arah kebijakan perencanaan pembangunan wilayah dan masyarakat di Kelurahan Terban mengarah kepada wisata berbasis heritage dan budaya. 

"Di Kelurahan Terban khususnya di Kampung Sagan dan Resonegaran banyak terdapat bangunan heritage yang kalau bisa dimaksimalkan keberadaannya bisa menjadi wisata sejarah dengan bersepeda." Kata Fokki dalam keterangannya kepada Gesuri.id, Selasa (24/1). 

Baca: Banteng Kota Yogyakarta Gelar Doa Bersama & Sarasehan

"Bahkan di Kampung Terban ada rumah sakit mata YAP yang sudah berusia 100 tahun dan di dalam rumah sakit tersebut ada museum mata dimana di dalamnya berisi sejarah perkembangan kesehatan mata di Indonesia." Tambah Fokki. 

Berkaitan dengan hal tersebut sambung Fokki, maka bentuk dukungan yang akan diberikan selaku anggota legislatif yang juga mempunyai fungsi budgeting dan pengawasan.

"Langkah ini supaya tahapan tahapan menuju daerah destinasi wisata heritage dan budaya ada progresnya adalah melakukan komunikasi dengan dinas pariwisata supaya ada anggaran di tahun 2024 tentang promosi dan narasi kawasan Terban berkaitan dengan hal hal tersebut yang akan ditempuh melalui mekanisme pokok pokok pikiran dewan." Paparnya. 

Disamping itu di Kelurahan Terban juga sudah berdiri megah gedung Pusat Design Industri Nasional PDIN yang didesain sebagai fasilitasi industri kreatif di Kota Yogyakarta bahkan di DIY. 

Baca: Banteng Kota Yogyakarta Gelar Pendidikan Kader Pratama

Gedung yang pengelolaannya dibawah Dinas Perindustrian, UKM dan Koperasi Pemerintah Kota Yogyakarta ini juga harus bisa memberikan kontribusi untuk memajukan wisata dan budaya bagi masyarakat Terban salah satunya adalah menampilkan potensi potensi pertunjukkan budaya dari wilayah untuk tampil mengisi acara acara di publik space yang ada di gedung tersebut secara rutin. 

Salah duanya sambung Fokki adalah bagaimana memformat bila ada acara-acara di gedung PDIN bisa memesan konsumsinya dari wilayah setempat sebagai implementasi program gandeng gendong yang digencarkan oleh pemerintah kota sehingga imbas ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat setempat dan bermuara kepada kesejahteraan rakyat. 

Ide gagasan ini supaya terealisir juga akan dikomunikasikan mengingat dinas terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM juga menjadi mitra kerja dari Fokki yang dipercaya partai untuk duduk sebagai anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta.

Quote