Ikuti Kami

Tjahjo Kembali Ingatkan Cakada Soal Area Rawan Korupsi

Tjahjo meminta para calon kepala daerah harus benar-benar mengetahui dan mencermati mana area yang rawan korupsi

Tjahjo Kembali Ingatkan Cakada Soal Area Rawan Korupsi
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

Surabaya, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan calon kepala daerah (Cakada) di Jawa Timur yang akan mengikuti Pilkada serentak 2018, tentang tempat-tempat yang menjadi area rawan korupsi di daerah.

"Para calon kepala daerah harus benar-benar mengetahui dan mencermati mana area yang rawan korupsi," ucapnya di sela Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN paslon kepala daerah se-Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (12/4).

Baca: Tjahjo Minta Area Rawan Korupsi Dicermati

Ia merinci, area yang menjadi rawan korupsi yaitu di perencanaan anggaran, dana hibah dan bantuan sosial, retribusi dan pajak, belanja barang dan jasa, serta jual beli jabatan.

Politisi senior PDI Perjuangan itu menambahkan, area-area tersebut harus menjadi perhatian khusus dan sorotan, terutama bagi kepala daerah nantinya yang akan terpilih sehingga bisa meminimalisasi tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Pada area perencanaan anggaran, Tjahjo menyarankan bekerja sama dengan DPRD, tapi tidak dilakukan dengan cara-cara tak terpuji, seperti kongkalikong atau terjadi transaksi antara eksekutif dan legislatif.

Baca: Kepala Daerah Harus Paham Area Rawan Korupsi

"Jangan mau kalau ditekan oleh DPRD harus bayar berapa. Sudah banyak pengalaman kepala daerah tertangkap aparat karena kongkalikong dengan legislatif. Semisal, di Jambi yang Gubernurnya ditahan KPK perkara kasus suap pengesahan Rancangan APBD setempat," ucapnya.

Selain itu, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut juga menggarisbawahi perkara jual beli jabatan yang disebutnya menjadi salah satu area berbahaya jika "dimainkan" oleh kepala daerah.

"Banyak kasus penahanan kepala daerah yang perkaranya adalah jual beli jabatan. Semua harus hati-hati dan jangan sampai ada permainan karena jabatan," katanya.

Quote