Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Zulham Mubarok, menegaskan bahwa pelaksanaan MBG tidak boleh lepas dari standar keamanan pangan.
“Sejak awal kami sudah mengingatkan bahwa program MBG di Kabupaten Malang harus zero incident. Artinya, semua SOP wajib dipenuhi oleh penyedia ,” ujarnya di Kepanjen, Senin (13/10).
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Menurut Zulham, keselamatan dan kesehatan anak didik merupakan prioritas yang tidak bisa ditawar. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sempat menerima laporan dari beberapa puskesmas terkait siswa yang mengalami gejala mual dan sakit perut. Namun, setelah ditelusuri, kasus tersebut tidak signifikan dan diduga dipicu oleh alergi makanan.
“Bisa saja karena faktor lain seperti alergi. Tapi laporan sekecil apa pun tetap harus menjadi perhatian bersama. Program ini jangan sampai mengorbankan anak-anak kita,” jelasnya.
Selain aspek kesehatan, Zulham juga menyoroti adanya isu tekanan atau intimidasi terhadap sekolah dan orang tua murid dalam pelaksanaan distribusi MBG. Ia menegaskan DPRD akan membuka ruang pengaduan jika hal itu benar terjadi.
“Kalau ada intimidasi oleh pihak mana pun, silakan laporkan. Kami akan tindak tegas. MBG ini program pemerintah yang harus berjalan dengan baik, bukan dengan cara-cara menekan penerima manfaat,” tegasnya.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Menanggapi isu surat edaran yang sempat beredar di sejumlah sekolah, Zulham menyampaikan bahwa DPRD telah meminta klarifikasi kepada Dinas Pendidikan. Ia juga mengimbau kepala sekolah agar segera melapor jika ada pihak yang meminta persetujuan dengan mengatasnamakan program MBG.
“Kami sudah memanggil Kepala Dinas Pendidikan untuk menanyakan soal dokumen itu. Kepala sekolah jangan takut melapor jika ada permintaan yang tidak jelas,” tandasnya.
Zulham berharap, dengan tata kelola yang rapi dan pengawasan yang konsisten, program MBG benar-benar bisa menjadi upaya peningkatan gizi yang menyehatkan sekaligus menumbuhkan rasa aman bagi seluruh siswa di Kabupaten Malang.