Ikuti Kami

Banteng Jatim Ingatkan BPBD Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

Wara Sundari, menekankan bahwa mitigasi bencana tidak boleh hanya bersifat seremonial.

Banteng Jatim Ingatkan BPBD Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Wara Sundari Renny Pramana.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Wara Sundari Renny Pramana, mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Saya meminta BPBD memperluas sosialisasi kebencanaan secara masif agar masyarakat benar-benar memahami langkah darurat ketika bencana terjadi,” ujarnya, di Surabaya, Rabu.

Wara Sundari, menekankan bahwa mitigasi bencana tidak boleh hanya bersifat seremonial, tetapi harus menyentuh penguatan kesiapsiagaan masyarakat hingga tingkat paling bawah. 

Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap 

Ia juga menyoroti wilayah selatan Jawa Timur yang memiliki karakter geografis berupa pegunungan dan kawasan hutan lebat, sehingga rawan bencana seperti longsor, banjir bandang, dan cuaca ekstrem.

Sejumlah daerah yang masuk kategori rentan tersebut antara lain Pacitan, Trenggalek, Blitar, Lumajang, Malang Selatan, hingga Banyuwangi. 

Kondisi tersebut, membutuhkan perhatian lebih serius dari pemerintah provinsi melalui langkah promotif, preventif, dan peningkatan kapasitas masyarakat.

Selain sosialisasi, anggota Komisi E DPRD Jatim itu meminta Pemprov Jatim memperketat pengawasan kawasan hutan untuk mencegah praktik pembalakan liar yang menjadi faktor pemicu meningkatnya risiko bencana.

 Kerusakan hutan, lanjutnya, memperparah dampak longsor dan banjir bandang saat musim hujan.

“Saya juga minta agar patroli hutan ditingkatkan dan penegakan hukum berjalan tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan,” ujarnya.

Bunda Wara turut meminta BPBD Jatim bergerak cepat memperkuat sistem peringatan dini, memastikan kesiapan peralatan, memperbarui pemetaan titik rawan, serta memaksimalkan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota. Kesiapsiagaan, menurutnya, harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.

Ia menegaskan bahwa mitigasi bencana bukan hanya tugas BPBD, tetapi juga seluruh perangkat daerah. 

Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan

Semakin kuat kesiapsiagaan sejak dini, kata dia, semakin kecil risiko korban jiwa maupun kerugian material yang mungkin ditimbulkan.

Sementara itu, laporan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa menjelang akhir tahun tren hujan ekstrem dan angin kencang menunjukkan peningkatan. 

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi wilayah dengan frekuensi tertinggi cuaca ekstrem sehingga membutuhkan kesiapsiagaan lebih kuat.

Quote