Ikuti Kami

7 Hal Tentang Istri Djarot yang Perlu Anda Tahu

Istri Djarot merupakan sosok yang setia dan memberi perhatian terhadap keterlibatan suaminya sebagai calon Gubernur Sumut.

7 Hal Tentang Istri Djarot  yang Perlu Anda Tahu
Happy Farida bersama sang suami, Djarot Saiful Hidayat di Danau Toba, Sumut.

Medan, Gesuri.id – Sosok calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor 2, Djarot Saiful Hidayat sudah dikenal sampai seantero Indonesia dan tak asing dalam percaturan politik di negeri ini. Ketokohannya dengan track record mumpuni tak perlu ditanyakan lagi. Lalu bagaimana dukungan dari sang istri? (Baca: Djarot: Pemilih Cerdas, Lihat Rekam Jejak!)

Adalah Happy Farida, sosok perempuan yang resmi menikah dengan Djarot pada 1999 sebelumnya merupakan seorang wanita karier yang bekerja di dunia perbankan. Sejak menikah, tidak sedikit keluarganya yang langsung menyarankan dia untuk menggunakan nama Djarot. Dia pun kerap mengenalkan diri sebagai Happy Djarot.

"Suami saya yang banyak dikenal. Artis politik. Saya biasanya tim hore-hore aja. Perjalanan hidup kami sangat panjang sebelum di Sumut," ujarnya.

Berikut ini adalah 7 hal yang menjadi penggalan kisah Happy dalam menemani kehidupan Djarot mengarungi dunia politik di Tanah Air:

1.Paham Risiko Politik

Dalam perjalan hidupnya, Happy Farida sebagai istri Djarot merasa sudah paham betul dalam kegiatan dunia politik maupun riuhnya pemilihan kepala daerah. Sebab, sang suami yang merupakan kader PDI Perjuangan sudah malang melintang dalam percaturan politik nasional dan daerah dengan segala resikonya.

(Baca juga: Belum Punya e-KTP? Ini Solusi Cagub Djarot)

"Bapak 10 tahun sebagai wali kota. Sebelumnya beliau aktif di perguran tinggi sebagai dosen, kemudian masuk di DPRD Provinsi Jawa Timur. Lalu jadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta, " sebutnya.

“Beliau juga pernah menjadi anggota DPR RI sebelum jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta,” dia menambahkan.

2. Dekat dengan Megawati

Soal pilihan tambatan hati Djarot yang menjadi pendukung PDI Perjuangan, Happy juga sangat setuju. Buatnya PDI Perjuangan sebagai saluran perwakilan dari wong cilik. Ia sendiri mengaku punya kedekatan khusus dengan Megawati Soekarnoputri yang tak lain ketua umum sekaligus tokoh yang membidani lahirnya PDI Perjuangan. Menurutnya, Megawati sebagai sosok Kartini masa kini.

(Baca juga: Kesedihan Djarot Lihat Ancaman Longsor di Sibolga)

"‎Saya secara pribadi punya kedekatan khusus,sewaktu suami dipercaya sebagai Wali Kota Blitar. Beliau (Megawati) selalu ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno. Beliau sering bercerita dan berbagi pengalaman tentang kiprah beliau yang ketua umum yang sibuk, presiden dan masih menomor satukan keluarga," ungkap Happy beberapa waktu lalu.

3. Langsung Lihat Peta

Ketika kali pertama menerima kabar kalau PDI Perjuangan meminang Djarot sebagai Cagub Sumut, Happy langsung mencari peta. Dirinya mencoba melihat dan mencari tahu langsung soal kondisi geografis Sumut.

“Awal dengar kabar Bapak ditugaskan ke Sumut, saya lihat peta. Rupanya luas sekali ada 33 Kabupaten/Kota. Dan masyarakatnya sangat heterogen,” sebutnya.

Dia menunjuk Sumut sebagai keterwakilan dari Indonesia yang majemuk.

“Tidak ada suku mayoritas. Bahkan suku Batak, Jawa, Minang, Melayu, dan suku lainnya membaur satu kesatuan. Sumut seperti Indonesia mini,” tukasnya.

4. Larang Suami Merokok

Sebagai seorang istri, Happy paham betul soal kesehatan suaminya yang punya kebiasaan merokok. Karenanya, ia tanpa bosan senantiasa mengingatkan Djarot untuk berhenti merokok. Bahkan Happy mengajak ketiga anaknya untuk meminta Dajrot berhenti merokok.

Happy mengaku dirinya bersama anak-anaknya hanya ingin menjaga kesehatan Djarot. Ketiga anaknya kerap melihat iklan rokok di televisi dan melihat bungkus rokok. Di bungkus rokok itu ada gambar dampak buruk merokok, seperti kerusakan pada mulut, gigi, serta kanker.

"Anak-anak suka cerita: Bu, aku takut kalau ayah jadi kayak begitu, merokoknya berhenti saja'," cerita Happy menirukan ucapan anak-anaknya sehingga Djarot berangsur berhenti total merokok.

5. Selalu Mesra

Dalam kampanye atau blusukan selama Pilgub Sumut maupun DKI Jakarta, Happy selalu menggandeng tangan Djarot. Bahkan, pernah pula menampilkan adegan romantisme sewaktu makan ketan di warung saling suap-suapan. Happy juga kerap menemani suami menonton bola.

(Baca juga: Djarot-Sihar Dinilai Tepat Pimpin Sumut)

6. Cantik dan Awet Muda

Meski tak lagi muda, Hapyy sedianya berusia 49 tahun pada Juni mendatang. Namun, dia masih terlihat cantik dan terkesan awet muda. Hal ini misalnya dibuktikan tatkala dirinya mengunjungi Taman Wisata Bunga, Gang Mardisan, Tanjungmorawa, Deliserdang, Rabu (28/3) lalu.

Saat antusias memilih bunga, para pedagang mengeributinya, tak menyangka istri Cagub Sumut itu berkunjung. Para pedagang memuji Happy yang terlihat cantik dan anggun.

"Ya Allah cantik kali Ibu! Masih muda lebih anggun lihat langsung ketimbang di televisi. Jadi tadi perasaan kok kenal," tutur salah seorang pedagang bunga bernama Zila.

Dirinya pun membagikan resep agar terlihat cantik dan awet muda.

"Cukup jalankan pola hidup sehat dan yang penting selalu happy, seperti nama saya," terangnya seraya terkekeh.

7. Disangka Anak Djarot atau Istri Muda

Selama menemani sang suami, Happy menurutkan punya kisah-kisah lucu. Dia mengaku, banyak orang menduga dirinya adalah anak pertama Djarot.

"Kadang ada yang keliru, (menyangka saya) anak pertama Pak Djarot. Kalau Bapak (Djarot) bilang, 'iya anak pertama saya'," ujarnya di sela silaturahim dengan anggota Komisi VI DPR RI Irmadi Lubis di Hotel Madani, Jalan Sisingamagaraja, Medan, Rabu (28/3).

Selain itu, Happy juga mengaku pernah dibilang sebagai istri muda Djarot lantaran dianggap masih muda dan cantik.

"Saya disebut sebagai istri mudanya Pak Djarot. Banyak orang mengira saya masih muda. Padahal saya hanya awet muda," sebutnya ketika menanggapi pujian seorang jamaah dalam acara Doa Bersama dan Pengajian HUT ke 17 tahun Banteng Muda Indonesia (BMI) di Cakung, Jakarta Timur, Maret tahun lalu.

"Padahal saya sudah tidak muda lagi. Kalau dibilang cantik ya Alhamdulillah," celetuknya.

Quote