Ikuti Kami

Bobby Berjuang Tak Pilih Jalan Pintas Meski Menantu Jokowi

"Saya bukan tiba-tiba datang ke masyarakat terus katakan saya ini menantu presiden loh".

Bobby Berjuang Tak Pilih Jalan Pintas Meski Menantu Jokowi
Calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Medan, Gesuri.id - Meski sebagai menantu Presiden Joko Widodo tak lantas memudahkan jalan Bobby Nasution untuk menjadi Wali Kota Medan.

Pria kelahiran 1991 ini mengaku tetap turun ke lapangan dan tidak tiba-tiba datang ke masyarakat.

Baca: Bobby Nasution Blusukan Menyusuri Lingkungan Pemulung

"Faktanya, saya tetap turun ke masyarakat, menyerap aspirasi masyarakat. Saya bukan tiba-tiba datang ke masyarakat terus katakan saya ini menantu presiden loh. Bukan itu, tapi saya datang ke masyarakat menawarkan apa solusi yang bermanfaat, Insya Allah," kata Bobby Nasution, baru-baru ini.

Urusan bertemu masyarakat, Bobby Nasution telah lebih satu tahun belakangan ini melakukannya.

"Dari bertemu masyarakat, saya jadi paham betul apa yang dibutuhkan dan dinginkan mereka," lanjut Bobby.

"Dan posisi saya sebagai menantu Presiden bukan berarti ada kemudahan atau perlakuan khusus dalam Pilkada ini. Saya tetap berusaha menyerap aspirasi masyarakat untuk berikan solusi," kata Bobby.

Saat turun ke masyarakat, Bobby mengatakan dirinya dan tim menjual program dan solusi, bukan posisinya yang saat ini sebagai menantu presiden.

"Memang ada keuntungan saya sebagai menantu presiden yakni posisi itu membuat popularitas saya tinggi. Tapi dalam Pilkada dibutuhkan elektabilitas, dan itu yang harus saya usahakan," lanjut ayah Sedah Mirah Nasution dan Panembahan Al Nahyan Nasution itu.

Baca: Bobby Nasution Didaulat Jadi Pemimpin Pejuang Al-Qur'an

Terkait dirinya yang disebut sebagai pendatang baru dan tak paham politik, Bobby mengatakan, selama ini Medan diurus orang yang berpengalaman hasilnya tidak juga baik. Malah Kota Medan mendapat reputasi buruk di tingkatan nasional.

"Kalau pengalaman politik, birokrasi yang jadi patokan toh Medan juga tak beres juga. Saya selalu dapat keluhan masyarakat, bahwa masih banyak masalah di Medan. Maka itu, yang dibutuhkan masyarakat adalah solusi, bukan pengalaman politik apalagi birokrasi," lanjut Alumni S2 IPB Bogor itu.

Menurutnya, saat ini, yang dibutuhkan Kota Medan adalah kontribusi milenial. Ide-ide, buah pikir, hingga kreasi dan keberanian anak muda sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan Kota Medan.

"Hari ini memang sudah zamannya yang muda berbuat. Zaman semakin maju dan yang mengerti adalah anak-anak muda. Kita harus sambut perubahan," kata Bobby.

Bobby juga menyebut akan fokus pada reformasi birokrasi. Sebab kunci dari persoalan di Kota Medan adalah buruknya birokrasi.

"Birokrasi kelak akan menggunakan merit sistem, pejabat, ASN didudukkan dalam satu posisi sebab skillnya, bukan karena KKN. Kemudian reward and punishment akan kami terapkan. Keberhasilan capai target, akan diberi hadiah, yang gagal capai target, kinerjanya buruk akan diberi sanksi. Ini kan tak diterapkan di Medan," pungkas Bobby, dilansir dari tribunnewscom.

Quote