Ikuti Kami

Capaian Keberhasilan Jokowi-JK Nilai Lebih Yakinkan Rakyat

Nilai lebih untuk meyakinkan masyarakat agar memilih paslon nomor urut 01.

Capaian Keberhasilan Jokowi-JK Nilai Lebih Yakinkan Rakyat
Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengakui masih kurangnya komunikasi dari tingkat atas hingga akar rumput untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden usungan mereka, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hasilnya, beberapa daerah yang menjadi lumbung suara justru mengalami penurunan dan daerah yang mereka klaim telah diamankan justru masih dikuasai oleh paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Litbang Kompas: Elektabilitas PDI Perjuangan Tetap Tertinggi

Hal ini merupakan tanggapan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin tehadap hasil survei terbaru Litbang Kompas terkait elektabilitas paslon peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Ada dua hal mendasar yang perlu dievaluasi dan perlu ditindaklanjuti. Secara internal, kami merasa belum memaksimalkan proses komunikasi untuk menyampaikan capaian Pak Jokowi selama empat tahun memimpin," ujar Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendrawan saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (21/3).

Menurutnya, penyampaian capaian-capaian keberhasilan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla bisa menjadi nilai lebih untuk meyakinkan masyarakat agar memilih paslon nomor urut 01. Sayangnya, hal tersebut justru belum dikomunikasikan secara maksimal, sehingga masih banyak masyarakat yang belum tersosialisaikan dengan baik.

"Sebenarnya, komunikasi publik belum menyentuh grass root. Bahasa yang digunakan masih sangat teknis dan belum menyentuh kepada makna yang sebenarnya," ujar Verry.

Dia pun menyadari kedepannya hal tersebut perlu diperbaiki khususnya masalah komunikasi. Mengingat hari pencoblosan tinggal tersisa kurang dari satu bulan.

Sementara itu, direktur program TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Aria Bima menyebutkan kurang kencangnya langkah memenangkan paslon 01 bukan hanya masalah komunikasi, tapi juga kurangnya sinergitas untuk menangkal berita-berita hoaks dan fitnah.

Dia menambahkan, untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan maksimal, maka seluruh tim pemenangan mulai dari pusat hingga akar rumput harus selaras untuk menanggkal isu-isu hoaks.

"Kinerja partai juga blm satu orkestrasi tp mereka semua sudah bekerja tapi satu2nya kita harus satu orkestrasi melawan hoaks baik lewat medsos, media mainstream, baik lewat door to door," ujar Aria saat ditemui di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).

Tak hanya tim pemenangan, Aria mengatakan, nantinya baik Jokowi mapun Ma'ruf Amin juga akan bergerak bersama untuk menangkal isu-isu hoaks dan fitnah, terutama di tempat-tempat ibadah. 

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, TKN dan juga paslon menyadari jika tempat ibadah kerap dijadikan sarana untuk menyebarkan ujaran kebencian, hoaks, dan fitnah. "Sekaligus Jokowi-Ma'ruf Amin akan terus menyampaikan mana yang isu hoaks dan door to door terutama di tempat ibadah," imbuhnya.

Baca: Survei Kompas: PDI Perjuangan Pemenang Pemilu 2019

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil servei terbaru mereka terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2019. Hasilnya, selisih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga kian tipis. 

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga Maret 2019 berada di angka 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen, dan 13,4 persen responden lainnya menyatakan rahasia. Selisih keduapun pun menyempit menjadi 11,8 persen.
Hasil tersebut juga terlihat dari elektablitas masing-masing calon di beberapa wialyah di Indonesia.

Meskipun unggul diberbagai wilayah, namun nyatanya elektabiltas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengalami penurunan sejak survei terakhir Litbang Kompas pada Oktober 2018. Misalnya seperti di wilayah Jateng+DIY turun sebanyak 14,9 persen; di Pulau Jawa secara keseluruhan turun 6 persen; dan di wilayah Maluku+Papua sebanyak kurang lebih 11 persen.

Quote