Ikuti Kami

Gung Astrid Keluhkan ‘Metode Sainte League’

Persaingan di pileg tidak hanya berasal dari parpol lain. Melainkan di internal juga cukup kuat. 

Gung Astrid Keluhkan ‘Metode Sainte League’
Politisi PDI Perjuangan Gung Astrid.

Denpasar, Gesuri.id – Politisi PDI Perjuangan Gung Astrid mengeluhkan penghitungan suara pemilihan legistatif menggunakan metode sainte lague.

Perempuan yang duduk di Komisi VIII DPR RI ini mengatakan, hanya merasa aneh saja. Terlebih persaingan di pileg tidak hanya berasal dari parpol lain, melainkan di internal juga cukup kuat. 

Baca: Gagal ke Senayan, Katon Bantu Dongkrak Suara PDI Perjuangan

"Hal ini dirasakan oleh setiap calon di Bali maupun di daerah lain serta dari parpol lain pula," kata Srikandi Politik asal Puri Kapal Kekeran, Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung ini. Oleh karena itu, Pileg 2019 menjadi pelajaran baginya. Dia pun, mengajak kaum perempuan lain untuk belajar politik dan tantangannya di parpol.

Selain itu juga harus menata diri lagi agar bisa lebih aktif dan melibatkan diri dalam kerja-kerja kepartaian. Dengan begitu kaum perempuan dapat meningkatkan kapasitas dirinya di kancah perpolitikan. 

Walau tak terpilih lagi, Gung Astrid akan merampungkan tugasnya sebagai anggota legislatif sampai berakhir jabatannya pada September 2019.

Selanjutnya dia akan tetap fokus di perpolitikan Bali. Menurutnya, banyak ruang-ruang yang perlu dikembangkan di Pulau Dewata. Tidak hanya di politik saja, tetapi di bidang sosial dan budaya. 

"Di Bali membutuhkan SDM yang bisa berkomunikasi menyampaikan aspirasi ke tingkat nasional dan dunia internasional. Saya siap menyuarakan dan memperjuangkan itu dengan cara apapun dan dengan posisi apapun," papar perempuan yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pusat Analisa dan Pengendalian Situasi DPP PDI Perjuangan ini.

Gung Astrid mengaku telah berusaha maksimal, termasuk dirinya yang telah mengerahkan berbagai upaya baik dari SDM, sosial, kultural dan ekonomi.

Baca: Suara KD Jauh Lebih Unggul dari Kader Gerindra

Gung Astrid meraih suara 66.475 tidak bisa melenggang ke Senayan. Justru kalah dari peraih suara yang hanya mencapai 30 ribuan lebih, tetapi dia tetap berterimakasih kepada masyarakat yang memilihnya di Pileg kemarin.

"Partai saya mendapat enam kursi. Saat proses perhitungan kursi ke tujuh, ternyata perolehan suara saya tidak mencukupi. Namun yang meraih suara sekitar 30-an ribu lebih dari parpol lain bisa lolos," terang anggota DPR RI PAW dari Wayan Koster yang mengundurkan diri lantaran maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali di Pilgub 2018.

Quote