Muara Muntai, Gesuri.id - Menjelang injury time dan masuk masa pencoblosan pada 27 Juni mendatang, Cagub Kaltim bernomor urut empat, Rusmadi Wongso tidak mau menyiakan waktu yang tersisa. Dia pun tetap menemui konstituennya yang berada di Desa Jantur, Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dengan berperahu ketinting, Rusmadi rela menempuh perjalanan hingga 1,5 jam lamanya untuk menyeberangi sungai.
Namun sebelum berperahu, Rusmadi harus lebih dulu menempuh jalan darat dari Tenggarong ke Kota Bangun. Lalu menyeberang menggunakan kapal Feri kayu menuju Muara Wis. Dari Muara Wis, Rusmadi bersama rombongan memakai perahu ketinting selama 1,5 jam untuk sampai ke Desa Jantur. Waktu tempuh ini lebih lama dibanding menggunakan speedboat.
Baca : Timses Rusmadi-Safaruddin Adakan Pengobatan Gratis
Perjalanan panjang hingga ke Desa Jantur tidak sia-sia. Rusmadi disambut antusias warga yang sudah menunggu ingin berdialog dengan calon Gubernur Kaltim tersbeut. Warga yang mayoritas hidup dari bertani dan nelayan sungai berharap perhatian dari pemerintah terhadap pembangunan di desa mereka.
Menjawab keinginan warga, Rusmadi mengaku merasa senang bisa bertemu langsung dengan masyarakat. Pertemuan seperti itu akan berlanjut jika kelak dia memimpin Provinsi Kalimantan Timur. “Pembangunan infrastruktur menjadi perhatian saya,” kata Rusmadi beberapa waktu lalu
Dalam visi misinya, Cagub yang diusung PDI Perjuangan tersebut akan memasukan Desa Jantur sebagai salah satu penerima program bantuan Desa Mandiri Rp 5-10 miliar. Menurutnya, masyarakat Desa Jantur sangat memahami alamnya hingga tetap bertahan walau dengan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan.
Baca : Rusmadi-Safaruddin Siap Wujudkan Kaltim Bermartabat
“Potensi perikanan sungai sangat baik di sini. Ke depan bagus ini dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah harus hadir untuk mengatur produksi dan juga distribusi pasar,” ucap Rusmadi.
Selain itu, Rusmadi mengatakan akan memperhatikan anak-anak Desa Jantur agar mendapatkan beasiswa. Sehingga, para generasi muda bisa menempuh pendidikan tinggi dan kembali ke kampung membangun daerahnya.
