Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memprotes keras perlakukan terhadap jubir TPN Ganjar-Mahfud MD Aiman Witjaksono yang dikenal sebagai jurnalis kritis.
Baca: Mahfud MD bersama OSO Kampanye Terbuka di Tasikmalaya, Bagi-bagi Hadiah Umrah
“Pemeriksaan Aiman sebagai saksi dari pukul 09.00 pagi hingga 23.00 malam hingga penyitaan hp menunjukkan pelanggaran proses hukum. Kami solider dengan Bung Aiman. Saya sendiri ketika turun ke bawah memang menemukan banyak intimidasi yang dilakukan oleh oknum aparat untuk mendukung Paslon 02 dan Partai yang dipimpin oleh kerabat Pak Jokowi,” ujarnya dalam rilisnya, Sabtu (27/1).
Menurut Hasto, berbagai modus diterapkan. Ia mencontohkan di Sulawesi model oknum aparat mengancam kepala desa dengan mempersoalkan dana desa lalu menekan kepala desa dengan mengatakan: “Jika masih mau tidur sama isteri, bantu kami," ujar Hasto menirukan laporan dari daerah.
"Ada juga cara lain seperti:“Sudah partai kamu tidak kami ganggu, namun dukung Paslon 02. Ada juga pendekatan ke Ketua RT dimana oknum tersebut meminta jatah suara untuk Partai istana,” ungkapnya.
Hasto menegaskan PDI Perjuangan percaya bahwa TNI/POLRI memiliki sejarah hebat bagi negeri, karena itulah jangan rusak kepercayaan rakyat dengan bermain politik praktis dan aparat harus netral.
“Pemilu itu rakyat yang berdaulat. Jangan bawa Pemilu sebagai pertarungan antara kedaulatan rakyat versus ambisi penguasa,” pungkasnya.
Baca: Mahfud MD Hadiri Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi Kiai-kiai se-Jawa Barat di Karawang
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hukum HAM Yasonna H Laoly mengajak seluruh konponen masyarakat untuk bersatu mensikapi berbagai intimidasi yang semakin masif.
“Apa yang saya sampaikan senafas dengan seruan para tokoh bangsa, para cendekiawan, budayawan, dan para tokoh pro demokrasi agar Pemilu benar-benar Jurdil,” ujarnya, Sabtu.
