Ikuti Kami

Respons Ucapan Andi Arief, Eva Ungkit Peristiwa Kudatuli

Eva meminta publik percaya kepada polisi dalam mengungkap kasus Novel.

Respons Ucapan Andi Arief, Eva Ungkit Peristiwa Kudatuli
Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, merespons ucapan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, yang menantang Presiden Joko Widodo untuk memberikan sebelah matanya ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yang menjadi korban penyiraman air keras. Eva lantas mengungkit peristiwa Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli) yang dinilai ada keterlibatan Ketum PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca: Eva: Penyitaan Buku Oleh TNI di Kediri, Tindakan Lebay

"Terus gimana mengganti ratusan korban Kudatuli yang mati dan hilang, yang Ketum PD 'somehow' harus bertanggung jawab juga kalau pakai logika dia," kata Eva, di Jakarta, Senin (31/12).

Tidak hanya menyinggung SBY, Eva juga mengungkit peristiwa penculikan 1998 yang disebut-sebut melibatkan capres Prabowo Subianto. Prabowo kala itu dikatakan memerintahkan Kopassus untuk menghilangkan paksa sejumlah aktivis 1998.

"Lalu gimana Pak Prabowo mengganti aktivis yang diculik pasukan Mawar dan sampai sekarang masih hilang? Aktivis HAM kok pakai logika kekuasaan untuk atur negara," tuturnya.

Ia pun mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Eva meminta publik percaya kepada polisi dalam mengungkap kasus Novel.

Baca: Soal Cuitan SBY, Berikut Tanggapan Eva Sundari

"An eye for eye ini hanya ada di James Bond, bukan negara hukum. Ini negara hukum. Percayakan pada Kabareskrim, kita dukung dengan memberi info-info yang diperlukan untuk penyidikan reskrim," tegas Eva.

Andi Arief menantang Jokowi untuk memberikan sebelah matanya untuk Novel Baswedan, karena sampai saat ini pelaku terornya belum terungkap. Menurut Andi, percuma Jokowi punya mata tapi tak mampu menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Quote