Ikuti Kami

Rudy Tak Tahu Alasan Rekom Kota Bengawan Belum Turun

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki alasan tersendiri.

Rudy Tak Tahu Alasan Rekom Kota Bengawan Belum Turun
Ketua DPC PDI Perjuangan Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo.

Solo, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo tidak mengetahui alasan pasti tertundanya rekomendasi untuk Kota Bengawan. 

Namun, lanjutnya, dirinya yakin DPP dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki alasan tersendiri terkait hal tersebut.

"Kenapanya, silakan tanya langsung DPP. Yang pasti saya yakin ibu ketua umum (Megawati) memiliki pertimbangan tersendiri. Saya juga tidak mau bertanya kenapa? Kita tunggu saja," katanya, Rabu (19/2).

Rekomendasi DPP PDI Perjuangan untuk calon kepala daerah di empat kabupaten di eks Karesidenan Surakarta telah resmi turun. 

Namun, Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo yang disebut-sebut wilayah “panas” belum menerima rekomendasi. Apakah akan ada kejutan? Para pengurus DPC masih irit bicara. 

Rudy lagi-lagi menegaskan bahwa tugasnya sebagai ketua DPC sudah selesai. Yakni dengan mengusulkan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota. Terkait hasil rekomendasi yang akan keluar, Rudy menyerahkan penuh kepada DPP.

"Saya dan kader PDI Perjuangan Kota Surakarta sudah berkomitmen tegak lurus terhadap keputusan DPP dan ibu ketua umum. Kita tidak mau terpecah belah," katanya. 

Diketahui, DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta mengusulkan pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pilwalkot 2020. Achmad Purnomo merupakan wakil wali kota aktif, sedangkan Teguh Prakosa adalah anggota DPRD sekaligus sekretaris DPC PDI Perjuangan Surakarta. 

Pasangan yang diusulkan seluruh PAC di DPC Surakarta ini mendapat lawan dari Gibran Rakabuming Raka. 

Gibran mendaftar melalui pintu DPD Jawa Tengah. Pasangan Purnomo-Teguh dan Gibran pekan lalu dipanggil DPP untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Ketiganya masih menunggu rekomendasi DPP. 

Gibran menegaskan tak akan berlabuh ke partai lain jika rekomendasi tak didapatnya. Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menolak jika ada partai lain yang meminangnya sebagai wali kota.

Hal itu disampaikan Gibran saat mengetahui Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Surakarta Ardhianto Kuswinarno akan mengusungnya jika tidak mendapat rekomendasi PDI Perjuangan. Bahkan Ardhi siap mendampingi Gibran menjadi pasangan wali kota dan wakil wali kota.

"Saya ketemu Pak Ardhi iya, tapi tidak pernah membahas soal itu (pasangan cawali-cawawali). Nggak mungkin saya pindah (partai)," ujarnya kemarin.

Sebelumnya Ardhi menyatakan Gibran sebagai sosok muda yang akan melakukan percepatan pembangunan di kota Solo. Partai Gerindra, atas restu Ketua Umum Prabowo Subianto mendorong kadernya mendukung Gibran sebagai wali kota.

Gibran akan diberikan kursi wali kota melalui Gerindra jika tidak mendapat restu PDI Perjuangan. Namun sekali lagi pengusaha kuliner itu menolak.

"Saya tegaskan lagi ya, saya tidak mungkin keluar dari PDI Perjuangan. Kalau tidak mendapat rekom (rekomendasi) saya akan membantu partai untuk berjuang, bergotong royong baik dengan struktural maupun kultural," ungkapnya.

Senda diungkapkan Achmad Purnomo. Diakui Purnomo, dia pasrah dengan apapun hasil keputusan DPP. Dia menyatakan siap, baik itu siap mendapat rekomendasi maupun siap jika tak mendapat rekomendasi. ”Tidak ada pikiran mencalonkan diri dengan partai lain. Saya tegak lurus ke DPP,” ujar Purnomo.

Terpisah, Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Sukoharjo Wawan Pribadi menegaskan, rekomendasi menjadi wewenang DPP PDI Perjuangan. Karena itu, seluruh kader banteng moncong putih di Kota Makmur diminta bersabar. Mengingat belum ada kabar pemanggilan bakal calon bupati dan wakil bupati ke DPP. 

”Rekomendasi pasti turun. Sabar saja," ujarnya singkat.

Kenapa rekomendasi untuk Sukoharjo tidak dibarengkan dengan daerah lain? Wawan enggan membeberkan alasannya. Dia hanya kembali menegaskan, rekomendasi menjadi kewenangan penuh DPP PDI Perjuangan dan daerah hanya bisa menunggu hasilnya. Apalagi fit and proper test telah dilaksanaken kader yang mencalonkan diri pada akhir 2019.

“Terkait pemanggilan DPP PDI Perjuangan itu biasanya langsung ke calon bersangkutan. Jadi saya belum tahu apakah sudah ada yang dipanggil,” kata dia.

Menurutnya, pemanggilan oleh DPP bisa dilakukan langsung satu pasang calon maupun secara terpisah. Yang jelas Wawan bersama Ketua DPC PDI Perjuangan Sukoharjo Wardoyo Wijaya sejak Selasa (18/2) sedang berada di di Jakarta.

“Tidak perlu membuat gosip aneh-aneh. Ditunggu saja (rekomendasi). Begitu rekomendasi keluar, semuanya harus tegak lurus dan memenangkan pilkada,” tandas dia.

Purwadi, salah seorang bakal calon bupati yang mendaftar ke DPD PDI Perjuangan Jateng menyatakan, hingga kemarin belum menerima informasi terkait rekomendasi. Meski demikian, pihaknya tetap tegak lurus dengan keputusan partai. “Apapun keputusan partai, kami siap memenangkan,” katanya.

Quote