Ikuti Kami

Sentuhan Tangan Dingin Whisnu Sakti Hantarkan Kemenangan 

Itu juga termasuk mempertahankan 15 kursi di DPRD Surabaya.

Sentuhan Tangan Dingin Whisnu Sakti Hantarkan Kemenangan 
Politisi PDI Perjuangan Whisnu Sakti (WS) Buana (tengah).

Surabaya, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Whisnu Sakti (WS) Buana dinilai telah memberikan sentuhan tangan dinginnya sehingga dalam Pemilu Legislatif 2019 lalu, partai berlambang moncong putih itu kembali meraih suara tertinggi di Kota Pahlawan. 

Itu juga termasuk mempertahankan 15 kursi di DPRD Surabaya. Demikian dilansir dari jatim.sindonews.com, Rabu (18/9).

Baca: Whisnu Sakti Akui Hanya Sekali Saja Pindah Partai

Periode sebelumnya yakni Pileg 2014-2019, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini berhasil mendongkrak perolehan kursi. Dari 8 kursi menjadi 15 kursi.

Masa itu tidak terlepas dari sentuhan tangan dingin Whisnu Sakti Buana. Ia adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya yang berhasil menjadikan kota pahlawan memperkuat basis kader banteng.

"Masuk ke partai adalah pengabdian. Jadi tidak lagi harus bicara jabatan apa yang dikejar," kata WS, Rabu.

Padahal, sang ayah almarhum Ir Sutjipto tidak pernah mengajarkan WS berpolitik. WS mengatakan butuh nyali dan keberanian besar untuk memimpin partai.

Image result for Whisnu Sakti Buana. Ia adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya

Sejak memegang tongkat komando sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya 2010 silam, WS tidak pernah berambisi untuk mendapat jabatan.

Dia lebih memilih 'Jaga Kandang' sembari mengakomodir semua perjuangan para kader."Melepaskan semua faksi-faksi. Makanya 2011 saya mendeklarasikan tidak maju caleg pada Pileg 2014. Tujuan saya PDI Perjuangan menang di Surabaya. Itu harus fokus," kata alumnus ITS Surabaya ini.

Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya waktu itu partai dikatakan bungsu tiga bersaudara ini betul-betul mengontrol kadernya yang duduk di dewan.

Baca: DPD Jatim Gelar Tes Fit & Proper 53 Balon Kepala Daerah

"Anggota Fraksi PDI Perjuangan kita dorong terus untuk selalu turun ke bawah. Kalau dulu setiap anggota dewan itu ditemui konstituen susah. Tidak ada cerita sejak saya ketua cabang anggota fraksi itu susah ditemui. Karena partai betul-betul membuka diri sebagai wadah aspirasi rakyat," kata dia.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengatakan, revolusi partai politik akan bisa berjalan jika semangat pemimpin benar-benar berkorban untuk partai."Jika masih punya ambisi itu yang sulit," pungkas dia.

Quote