Ikuti Kami

Anton & SAMMARI Siaga Hadapi Gerakan Radikalis & Intoleran

SAMMARI akan jadi garda terdepan dalam setiap upaya menghadapi ancaman disintegrasi demi menjaga tetap tegaknya NKRI.

Anton & SAMMARI Siaga Hadapi Gerakan Radikalis & Intoleran
Dewan Pembina Solidaritas aksi Masyarakat Militan Anti Intoleransi dan Radikalisme (SAMMARI) Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan.

Bandung, Gesuri.id - Dewan Pembina Solidaritas aksi Masyarakat Militan Anti Intoleransi dan Radikalisme (SAMMARI) Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan menegaskan, SAMMARI akan jadi garda terdepan dalam setiap upaya menghadapi ancaman disintegrasi demi menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).

"Siapa pun yang mengganggu NKRI akan berhadapan dengan kami," tegas Anton Anton Charliyan dalam konferensi Pers di Jalan Parakan Sari Raya No. 8 Batununggal Kota Bandung, Selasa (22/2).

Baca: Anton Ajak Perangi Radikalisme, Intoleransi, Wahabisme & NII

 Anton dan rekan-rekannnya dari SAMMARI saat ini melihat ada ancaman nyata terhadap keutuhan bangsa, yang berasal dari gerakan-gerakan dari kelompok yang bebasis pada paham radikalisme dan intoleransi.

"Mereka adalah kelompok-kelompok yang berpaham radikal dan intoleran," ujar mantan Kapolda Jabar itu.

Menurut Anton, bebagai kegaduhan di media sosial dan diberitakan media massa merupakan ulah kelompok-kelompok tersebut. 

"Ada yang ingin mengulingkan Pak Jokowi sebagai pemerintah sah, ada yang ingin me dirikan khilafah, macam-macam lah," kata pria kelahiran Tasikmalaya itu.

Kepada orang-orang atau kelompok-kelompok yang ia sebut biang kegaduhan itu, Anton mengingatkan agar segera insyaf dan menghentikan upaya-upaya menggiring masyarakat ke dalam pertikaian dan perpecahan. 

Jika tidak, kata dia, semua kelompok nasionalis yang tergabung dalam SAMMARI  akan bergerak.

Baca: Anton Ajak Maafkan Arteria dan Fokus Perangi NII!

"Perlu diingat, masih banyak rakyat yang benar-benar cinta NKRI," ungkapnya.

SAMMARI, kata Anton, tak akan membiarkan tanah air di jadikan tempat bernaung orang-orang radikal dan intoleran, apalagi sampai dikuasai.

"Sejengkal tanah pun tak akan kami berikan," tandasnya.

Quote