Muara Teweh, Gesuri.id – Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan (IMBT) 2025 di Kabupaten Barito Utara kembali menjadi panggung kebersamaan dan semangat pelestarian budaya lokal. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Barito Utara, H. Taufik Nugraha, menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan festival ini harus dimaknai sebagai momentum strategis untuk menjaga identitas daerah.
“Festival ini bukan hanya soal kompetisi seni dan budaya. Lebih dari itu, IMBT adalah ruang kolektif kita untuk menghidupkan kearifan lokal dan memperkuat jati diri Barito Utara. Budaya adalah identitas, tanpa budaya kita kehilangan arah,” ujar Taufik, Sabtu (13/9/2025).
Taufik memberi apresiasi khusus kepada Kecamatan Teweh Baru yang kembali meraih juara umum untuk kedua kalinya. Namun ia menegaskan, kemenangan tersebut bukan semata karena keunggulan teknis peserta, melainkan karena adanya kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga warisan leluhur.
DPRD, lanjutnya, akan terus mendorong pemerintah daerah agar program pelestarian budaya mendapatkan perhatian serius, baik dari sisi kebijakan maupun dukungan anggaran.
“Fraksi PDI Perjuangan berkomitmen memastikan pelestarian budaya masuk dalam prioritas pembangunan. Ini penting agar festival seperti IMBT tidak hanya berlangsung meriah, tetapi juga berkelanjutan,” jelasnya.
Festival IMBT 2025 yang digelar di Arena Tiara Batara, Muara Teweh, ditutup secara resmi oleh Sekda Barito Utara, Drs. Muhlis, mewakili Pj Bupati Indra Gunawan, Jumat malam (12/9). Dalam sambutannya, Pj Bupati menekankan bahwa festival ini adalah sarana untuk memperkuat karakter masyarakat sekaligus menanamkan kecintaan generasi muda pada budaya lokal.
Sebanyak 820 peserta dari 9 kecamatan turut ambil bagian dalam festival, dengan memperebutkan 206 piala, piagam penghargaan, dan uang pembinaan. Antusiasme masyarakat yang hadir menunjukkan bahwa festival budaya tetap menjadi magnet penting dalam kehidupan sosial Barito Utara.
Camat Teweh Baru, H. Joni, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas keberhasilan kontingennya meraih juara umum. Ia juga berharap semangat ini menular ke kecamatan lain agar pelestarian budaya menjadi gerakan bersama.
Penutupan festival turut dihadiri unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, para camat, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas yang menikmati rangkaian kegiatan penuh nilai edukatif, kekompakan, dan kearifan lokal.