Jakarta, Gesuri.id — Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri Dies Natalis XXVI sekaligus Wisuda Program Sarjana XXIII dan Wisuda Magister Hukum VII Tahun Akademik 2024/2025 Universitas Bung Karno (UBK) di Balai Sudirman, Jakarta, belum lama ini. Tema yang diusung Menjaga Api Perjuangan Bung Karno: Lulusan Sarjana Bung Karno Siap Membangun Indonesia Raya.
Dies Natalis dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti Puti Guntur Soekarno, Eriko Sotarduga, Rohmin Dahuri, Once Mekel, Putra Nababan, Panda Nababan, Meutia Hatta, Halida Hatta, serta Hakim Konstitusi Arif Hidayat.
Presiden RI Ke-5 tersebut memberikan pesan penuh motivasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, dalam pidatonya pada Dies Natalis dan Wisuda Universitas Bung Karno (UBK). Ia mengawali orasi dengan penegasan bahwa perempuan memiliki kapasitas dan peluang yang sama besar dengan laki-laki untuk memimpin dan mengambil peran penting dalam pembangunan bangsa.
Megawati mencontohkan rekam jejaknya di dunia politik: pernah menjadi wakil presiden, presiden, dan kini memimpin salah satu partai politik terbesar dalam waktu yang sangat panjang. “Ini bukan untuk menyombongkan diri, tapi menyemangati kalian kaum perempuan. Bahwa bisa kalau mau,” ujarnya di hadapan ribuan wisudawan.
Ia menilai bahwa banyak perempuan saat ini terlalu terpaku pada persoalan penampilan. “Sekarang yang dipikirin kecantikan saja. Iklan-iklan itu banyak banget,” katanya sambil bercanda. Menurutnya, fokus pada penampilan tidak salah, namun kemampuan, integritas, dan kepercayaan diri harus tetap menjadi prioritas utama.
Megawati melihat generasi muda perempuan memiliki potensi besar, namun seringkali kurang berani mengambil langkah. Ia menegaskan bahwa mentalitas berani mencoba adalah modal kepemimpinan. “Perempuan itu bisa kok. Tapi harus mau dulu,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti budaya merendahkan diri yang masih sering ditemui pada perempuan Indonesia. Megawati menegaskan bahwa cara pandang tersebut harus diubah agar perempuan dapat mengambil posisi strategis dalam masyarakat.
Ia kemudian meminta para wisudawati untuk menjadikan pendidikan mereka sebagai pijakan penting bagi masa depan. “Kalian sudah sarjana. Langkah berikutnya adalah membuktikan bahwa ilmu yang kalian miliki dapat menjadi kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.
Sorakan dan tepuk tangan menggema ketika Megawati menegaskan bahwa perempuan Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton. “Kamu bisa berdiri sejajar dengan siapa pun kalau kamu percaya diri,” tambahnya.
Megawati menutup pesan untuk kaum perempuan dengan kalimat tegas: “Jangan ragu. Masa depan Indonesia juga ada di tangan perempuan.”
