Bogor, Gesuri.id - Tiga tokoh yang berjuang melawan rezim Orde Baru (Orba) dimasa lalu, mengadakan pertemuan di Cafe Danau Lebakwangi, Parung, Bogor, baru-baru ini.
Ketiga tokoh itu adalah Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, Anggota DPR RI yang juga Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, serta Duta Besar RI untuk Republik Kazakhastan dan Tajikistan Fadjroel Rachman.
Tak lama kemudian, Direktur Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya turut serta dalam pertemuan itu.
Baca: Resmikan Gambar Jenderal Hoegeng, Sangat Dihormati Bu Mega
Apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu?
Budiman, mengungkapkan inti pertemuan itu adalah perpisahan dengan Fadjroel Rachman, yang akan mengemban tugas baru nya sebagai Duta Besar RI untuk Republik Kazakhastan dan Tajikistan.
Sebelumnya, Fadjroel adalah Juru Bicara Presiden Jokowi.
Tapi, Budiman mengungkapkan bahwa ada hal lain juga yang dibahas.
"Kami bertemu dan berbicara tentang bedanya demokrasi kuantitatif dan demokrasi kualitatif, serta bedanya lagi dengan demokrasi 'cuantitatif'," ungkap Budiman.
Baca: Aset Tommy Soeharto Disita, Simson : Jokowi Berani!
Ketua Umum Inovator 4.0 itu juga menyatakan, pertemuan tersebut telah membuat suatu kesimpulan.
Kesimpulan itu, ujar Budiman, merupakan hasil analisis dalam menilai pertarungan antar bentuk demokrasi.
"(Pertemuan itu) Juga menyimpulkan bahwa demokrasi hybrid (analog dan digital) akan membuat yang kualitatif menang atas yang cuantitatif," ujar Budiman, yang juga Komisaris Independen di PTPN V ini.
