Ikuti Kami

Pemilu 2019, Eranya Politik Regenerasi

Oleh: Ketua Badan Litbang Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Dr. Ulfah Mawardi, M.Pd. 

Pemilu 2019, Eranya Politik Regenerasi
Ketua Badan Litbang Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Dr. Ulfah Mawardi, M.Pd. 

Jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) telah mengajukan nama-nama yang akan berlaga ke Senayan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (17/7) lalu.

Mereka yang akan maju tak hanya para petahana saja, beberapa adalah pendatang baru dari latar belakang berbeda-beda, mulai dari akademisi hingga selebrti, mulai dari yang paling kiri hingga yang paling kanan, mulai dari politisi senior hingga kaum muda. 

Baca: Basarah: Regenerasi Jadi Pertimbangan Cawapres Jokowi

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dalam konfresnsi pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (18/7) membeberkan nama-nama yang siap maju ke Senayan, salah satunya adalah nama akademisi muda asal Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Badan Litbang Bamusi, Dr. Ulfah Mawardi, M.Pd. 

Nantinya Ulfah akan mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan 1 dan akan memperebutkan suara di 6 Kabupaten/Kota meliputi Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar.

Dengan mengangkat tema “Politik Regenerasi”, Ulfah ingin menampilkan peranan anak muda di panggung politik. 

Dia mengatakan sudah waktunya bagi kaum muda untuk tampil sebab tak punya beban masa lalu dan jika para politisi senior hadir lalu bercerita tentang masa lalu, maka anak muda harus hadir menjanjikan masa depan. 

Perempuan yang berhasil meraih gelar Doktor di usai 30 tahun ini juga mengajak para politisi muda untuk meninggalkan politik identitas yang selama ini selalu memberi dampak negatif bagi kemajuan demokrasi Indonesia, dia ingin menghadirkan politik autentik. 

Baca: Beri Kesempatan Kader Muda, Ara Putuskan tak lagi Nyaleg

Politik yang memperjuangkan dan menyelesaikan masalah bangsa seperti kemiskinan, pengangguran, tingginya angka kematian Ibu dan anak, narkoba, korupsi, dan kriminalisasi yang merupakan persoalan mendesak harus segera diselesaikan.

Bagi Ulfah, masalah-masalah tersebut tidak akan pernah selesai dengan pencitraan, identitas suku, rasa atau agama. 

Maka dari itu dia akan hadir dan berkomitmen berdasarkan latar keilmuan yang dimiliki bekerja dan mengabdi menyelesaikan problem sosial untuk kesejahteraan rakyat.

Politik Regenerasi

Di Sulawesi Selatan, meskipun masih berupa Daftar Calon Sementara (DCS) namun nama-nama yang muncul masih didomunasi oleh orang-orang lama. 

Bahkan tidak sedikit yang sudah pernah berkuasa di eksekutif kembali terdaftar ke legislatif, ada pula beberapa yang kalah di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgu) maju lagi sebagai caleg, bahkan tak sedikit nama yang pindah partai, sayangnya itu semua merupakan orang-orang lama. 

Ulfah menegaskan, memang benar politik itu berbicara tentang kekuasan tetapi perlu digarisbawahi bahwa kekuasaan itu untuk mensejahterakan rakyat. Bukan untuk mensejahterahkan keluarga saja atau golongan tertentu saja.

Di Sulawesi Selatan  meskipun masih Daftar Calon Sementara (DCS) tapi kita bisa melihat nama-nama yang muncul setelah pendaftaran di KPU 17 Juli 2018 kemarin. 

Masih didominasi nama-nama lama, bahkan tidak sedikit yang sudah berkuasa di eksekutif kemudian ke legislatif, ada yang kalah di pilgub kemudian maju ma’caleg, dan tidak sedikit juga yang pindah partai, tapi oranya itu-itu juga. 

Baca: Olly Persilahkan PNS Ikut Nyaleg

Memang Politik itu kekuasaan tetapi harus digarisbawahi bahwa kekuasaan itu untuk mensejahterakan rakyat, bukan untuk menyejahterakan keluarga atau golongan tertentu saja. Seluruh komponen bangsa haruslah merasakan hasil dari kemerdekaan lewat perjuangan politik wakil-wakilnya karena mereka terpilih untuk mewakili rakyat.

Dosen Univesitas Muhammadiyah Makassar ini dengan gamblang mengartikan politik regenerasi sebagai politik yang melanjutkan estafet kepemimpinan. Maka sebagai pelanjut seharusnya paham dan mengerti apa yang terlah dan akan diperbaiki pada persoalan bangsa khususnya Sulawesi Selatan sesuai dengan data dan fakta di lapangan dan bukan berdasarkan kepentingan sesaat saja.

Ulfah menuturkan kehadiran generasi penerus khususnya kaum muda yang memiliki kompetensi, komitment dan kapabilitas akan memberikan warna dan harapan baru bagi dunia politik di Indonesia terlebih di Sulawesi Selatan yang akan menjadi dapilnya. 

Sudah saatnya kita, masyarakat Indonesia, meninggalkan politik yang berpotensi memecah belah anak bangsa, baik itu atas nama agama, ras maupun golongan.

Baca: Regenerasi Jadi Alasan Atu Tak Jadi Bacaleg

Koordinator Relawan Matahari Prof Andalan ini menghimbau kepada caleg yang akan bertarung menuju kursi legislatif di Pileg 2019 mendatang untuk menghadirkan politik yang santun dan bermartabat, bertarung dengan bertaruh gagasan, ide dan rumus penyelesaian masalah bangsa. 

Bekerja politik seperti kampanye dengan cerdas dan membahagiakan masyarakat. Terlebih lagi setelah melewati Pilkada 2018 lalu dengan baik dan penuh kejutan, hal ini menunjukan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, maka Ulfah berharap pada Pemilu 2019 suara rakyat dapat kembali berperan sebagai pengejawantahan suara Tuhan menjadi pemenang

Quote