Ikuti Kami

DPP PDI Perjuangan Instruksikan Kader Tolak Impor Beras!

Keputusan tersebut didasari oleh Keputusan Kongres V Partai untuk mewujudkan Indonesia yang berdikari di bidang ekonomi.

DPP PDI Perjuangan Instruksikan Kader Tolak Impor Beras!
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan memberikan intruksi kepada  DPD, DPC, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah Dan Pimpinan DPRD Seluruh Indonesia untuk menolak Impor Beras.

Baca: Cegah Impor Beras, Hasto: Diversifikasi Pangan Penting!

Hal itu tertuang dalam surat intruksi yang tandatangani oleh Ketua DPP Bidang Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Mindo Sianipar, Ketua DPP Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Ling Hidup I Made Urip, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, pada Senin (22/3).

Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa Keputusan tersebut didasari oleh Keputusan Kongres V Partai untuk mewujudkan Indonesia yang berdikari di bidang ekonomi. Jalan berdikari ini antara lain diwujudkan dengan mendorong Indonesia yang berdaulat di bidang pangan

“Sejak 1 tahun yang lalu, Tiga Pilar Partai telah memelopori gerakan menanam tanaman yang bisa di makan, termasuk tanaman pendamping beras antara lain Sagu, Ketela, Pisang, Sukun, Jagung, Umbi, Sorgum, Talas, Porang dll. Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman pangan yang luar biasa. Seluruh kader Partai mendorong upaya diversifikasi pangan termasuk buah-buahan, sayur-sayuranan dll” demikian isi surat tersebut.

Kemudian Bahwa basis utama PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi adalah petani, wong cilik, kaum marhaen.

Bahwa saat ini negara dalam keadaan sulit akibat dampak pandemi covid-19. Diperlukan upaya menghemat devisa negara. Jangan dihambur-hamburkan untuk membeli beras dari petani asing

Bahwa keputusan impor beras dan garam diputuskan secara sepihak oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi. Di balik impor selalu ada pemburu rente.

Bahwa Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu sedang mengampanyekan Cintai Produk Dalam Negeri, termasuk beras. Apa yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan selain bertentangan dengan politik pangan presiden juga tidak sesuai dengan kebijakan Presiden untuk mencintai produk dalam negeri.

Bahwa Kebijakan Impor tersebut nyata-nyata merugikan petani. Kebijakan tersebut sangat patut diduga, ditungganggi oleh mafia impor, pemburu rente.

Atas dasar berbagai hal di atas, maka diinstruksikan hal-hal sebagai berikut

Seluruh Tiga Pilar Partai terus bergerak memelopori gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan, dan menyosialisasikan kampanye diversifikasi pangan, dengan mengurangi konsumsi beras dan menggantikan dengan makanan pendamping beras.

Jika simpatisan, anggota, dan pemilih PDI Perjuangan yang berjumlah 28 juta mengurangi konsumsi beras sebanyak 10% saja, maka akan mengurangi konsumsi beras sekitar 312 ribu ton.  Ini pun dilakukan ketika produksi petani berkurang akibat nencana. Dengan mengurangi konsumsi beras, dari aspek kesehatan ditinjau dari penimbunan gula dalam tubuh, akan lebih baik. Dari pada impor beras asing, lebih baik, Partai mendorong gerakan mengurangi konsumsi beras.

Kepada Kepala Daerah, wakil kepala daerah, dan Pimpinan Dewan dari PDI Perjuangan agar mengumumkan hasil gerakan menanam tersebut dan sekaligus,mengampanyekan gerakan mengurangi konsumsi beras.

Baca: Ketua DPR Puan Maharani Jalan Kaki Susuri Curug Leuwi Asih 

Kepada Kepala Daerah, wakil kepala daerah, dan pimpinan dewan, agar menggalang petani, asosiasi petani, tokoh masyarakat untuk menolak impor beras yang dilakukan Menteri Perdagangan dan mengusulkan solusi kepada pemerintah. Gerakan penolakan ini disampaikan tertulis dan disebarluaskan melalui media.

Kepada seluruh anggota dan kader Partai, Pimpinan Partai untuk bergerak ke bawah, menggalang petani, dan menyampaikan sikap resmi Partai untuk menolak impor beras.

Partai melalui sinergi tiga pilar Partai terus mendorong kebijakan pangan yang mendorong keberpihakan pada petani, mendorong jalan berdikari di bidang pangan. Dilansir dari pdiperjuangansumut.

Quote