Ikuti Kami

Ketua DPD Banten Ade Sumardi Optimis Bisa Besarkan Partai

Isu SARA begitu massif di Banten. Bahkan mereka hingga mendatangkan sejumlah da'i dari Bogor dan Sukabumi untuk menyebarkan berita hoax

Ketua DPD Banten Ade Sumardi Optimis Bisa Besarkan Partai
Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi

Sanur, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ade Sumardi mengungkapkan, salah satu faktor kekalahan di Pilpres dan Pileg 2019 di Provinsi Banten disebabkan massifnya isu SARA dan politik identitas.

Bahkan strategi politik identitas dan kampanye hitam dengan menggunakan isu agama untuk menyerang PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi sudah dilakukan sejak lama dan secara terang-terangan hingga menyasar di desa-desa.

"Penyebaran isu PDI Perjuangan dan Pak Jokowi itu PKI, anti Islam dan ulama sudah disiapkan sejak 2 tahun," ungkap Ade Sumardi di sela Kongres V PDI Perjuangan, di Hotel Grand Inna Beach, Bali, Jumat (9/8/2019).  

Ade mengungkapkan, isu SARA yang mereka gulirkan lebih menyasar ke daerah Banten Timur dan Selatan. 

"Isu SARA begitu massif di Banten. Bahkan mereka hingga mendatangkan sejumlah da'i dari Bogor dan Sukabumi untuk menyebarkan berita hoax dan fitnah dengan menyasar masyarakat di daerah Banten Selatan yang merupakan basis masyarakat yang sangat relijius," tambah Ade.

Ia mengakui, kampanye hitam dengan isu SARA tersebut berdampak signifikan terhadap penurunan suara bagi PDI Perjuangan dan Jokowi-Kyai Ma'ruf. 

"Di tingkat provinsi, perolehan kursi PDI Perjuangan turun 2 kursi dibanding 2014. Dan di Kabupaten juga banyak turun, dimana sebelumnya posisi Ketua DPRD di sejumlah kabupaten dijabat kader kita, menjadi wakil ketua," urai Ade.

Kalau untuk Tangerang Raya, diakui Ade, PDI Perjuangan justru mendapatkan tambahan suara. Jadi yang turun drastis itu Banten Selatan. 

Banten dikatakan Ade, begitu kental dengan Keislamannya sehingga ketika ada isu SARA sangat efektif dan mempengaruhi pilihan politik masyarakat Banten yang relijius.

"Makanya kita harus berfikir ke depan, tentunya langkah kita yaitu dengan mengantisipasi jangan sampai terjadi lagi di waktu yang akan datang," imbuhnya.

Masih dikatakan Ade, pihaknya akan menguatkan peran Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) sebagai sayap partai bidang keagamaan untuk menggembleng kader-kader menjadi mubaligh yang bisa mengcounter serangan isu SARA dan menebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

"Karena kita diberi tugas oleh Ibu Ketum, untuk meningkatkan basis suara di Banten dan membumikan ideologi Pancasila di Provinsi Banten," tuturnya.

Ade Sumardi yang juga Wakil Bupati Lebak ini mengaku memiliki strategi khusus dengan melakukan pendekatan agama dan budaya untuk memperkuat dan mempertahankan basis suara.

"Di Banten ini kan selain reliji juga budayanya kental. Kita ada Lebak dengan kelompok masyarakat Kesepuhan Banten Kidul. Kemudian Suku Baduy. Untuk itu pendekatan yang dilakukan yaitu dengan memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan memenuhi keinginan mereka melalui peran tiga pilar partai kita," jelasnya.

Ade mengaku, salah satu bentuk aspirasi masyarakat adat di Banten yang berhasil diperjuangkan melalui kader di legislatif dan eksekutif yaitu dengan memperjuangkan hak ulayat adat melalui Peraturan Daerah.

"Selain itu ada juga Perda untuk menjamin hak ulayat masyarakat adat Kesepuhan. Jadi ini bentuk perjuangan kami sebagai kader partai pelopor. Sejak tahun 2000, baru belakangan ini berhasil diterbitkan Perda terkait hak ulayat dan juga memenuhi keinginan warga Baduy dengan mencatumkan label penganut kepercayaan pada kolom agama KTP," urai Ade.

Ia menambahkan, pada prinsipnya PDI Perjuangan Banten akan menggerakkan peran tiga pilar partai dengan fungsinya masing-masing untuk kerja dan terjun langsung ke masyarakat.

"Paling pertama tentu kita konsolidasi internal. Kemudian melakukan sentuhan langsung ke masyarakat melayani segala keluhan melalui pendekatan agama dan budaya sesuai karakter masyarakat Banten," tuturnya.

Ade mengaku optimistis untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi PDI Perjuangan di Banten dengan soliditas seluruh pengurus dan kader bergerak  untuk Indonesia Raya dan mewujudkan partai pelopor.

"Kita sangat haqqul yakin, ainul yakin, kalau kata Ibu Ketum. Bismillahi tawakkaltu 'alallah," tegasnya.

Dalam Kongres V PDI Perjuangan ini, Ade juga bersyukur keinginan arus bawah seluruh kader PDI Perjuangan untuk mendorong kembali Ibu Megawati menjadi Ketua Umum berhasil dikukuhkan di Kongres.

"Ibu Mega sebagai pemersatu dan orang tua bagi kita semua. Sekali Mega tetap Mega. Titik!" tandas Ade Sumardi mantap dengan sangat bersemangat

Quote