Ikuti Kami

Kisah Adian Membela Nasib Buruh Hingga Dipecat

Pada 1992, selain berkuliah, Adian juga bekerja di salah satu pabrik pengolahan kayu di bilangan Jakarta Utara.

Kisah Adian Membela Nasib Buruh Hingga Dipecat
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu memaparkan kisahnya ketika menjadi buruh kepada media swasta nasional baru-baru ini. 

Pada 1992, selain berkuliah, Adian juga bekerja di salah satu pabrik pengolahan kayu di bilangan Jakarta Utara.

Baca: Adian Napitupulu, 'Petarung' Pengawal Kebijakan Jokowi

Anggota Komisi I DPR ini melihat ada ketidakadilan bagi para buruh ketika itu. Salah satunya ketiadaan jaminan kesehatan dan penanganan kecelakaan kerja.

"Pernah terjadi ketika shift malam, seorang pekerja kehilangan dua jarinya karena terpotong ketika melakukan pemotongan kayu. Perusahaan hanya membayar 15.000, yang sekarang mungkin senilai dengan 150.000-200.000. Bagi saya itu sangat murah," ujar Adian. 

Adian pun kemudian menggerakkan para buruh di pabrik tersebut berunjuk rasa. Seluruh buruh di pabrik tersebut  turun ke jalan. 

Baca: Adian Napitupulu Siap Kawal Jokowi dan Demokrasi

Menurut Adian, itu dapat terjadi karena seluruh buruh sebenarnya sudah lama merasakan ketidakadilan.

"Satu pabrik turun, karena rasa itu sebenarnya sudah ada. Tinggal yang dibutuhkan kepeloporan siapa yang mulai. Nah, di demonstrasi kelima saya dipecat, di PHK," pungkas Adian

Quote