Ikuti Kami

Mengenal Prananda Prabowo, Putra Megawati Mesin Pemenangan Ganjar

Prananda diberikan tugas khusus oleh Ketum Partai yang merupakan ibunya sendiri.

Mengenal Prananda Prabowo, Putra Megawati Mesin Pemenangan Ganjar
Nama Prananda Prabowo disertakan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan 2024 di Batu Tulis, Jumat (21/4). (istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Nama Prananda Prabowo disertakan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan 2024 di Batu Tulis, Jumat (21/4).

Baca: Puan Tegak Lurus Jalankan Perintah Megawati untuk Pemenangan Ganjar di Pilpres

Dalam acara itu, Prananda diberikan tugas khusus oleh Ketum Partai yang merupakan ibunya sendiri.

"Saya menugaskan mas Prananda Prabowo selaku kepala Situation Room dengan memberikan mandat untuk monitoring terhadap dinamika politik nasional bagaimana konsolidasi partai dijalankan pemenangan untuk Pemilu 2024," kata Mega di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4).

Prananda merupakan anak dari Presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan Perwira Korps Penerbang Angkatan Udara Kapten Surindro Supjarso yang wafat dalam misi penerbangan di Biak, Papua. Saat itu Mega tengah mengandung Prananda pada awal 1971.

Ia merupakan anak kedua dari pasangan itu, dan memiliki kakak Mohammad Rizki Pratama. Prananda juga memiliki seorang adik kini menjabat sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani dari suami Megawati, Taufiq Kiemas. Ia juga dikaruniai dua anak dari pasangannya Nancy Pradana.

Mas Nanan, sapaan akrabnya, kini menjabat selaku Ketua DPP Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital. Ia juga pernah menduduki Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi (Situation Room) DPP PDI Perjuangan jelang pembukaan Kongres III PDI Perjuangan 2010 di Bali. Sebagai Kepala Situation Room, Prananda diberikan amanat untuk menyusun strategi partai dan menjaga hasil keputusan kongres partai.

Selain itu, ia juga bertugas untuk melakukan persiapan kunjungan Ketum Partai di daerah sekaligus konseptor pidato Ketum.

Dengan tugasnya sebagai kepala situation room, ia dikenal sebagai tokoh pembaru partai karena telah memodernisasi cara kerja partai.

Di Internal partai, ia juga dijuluki sebagai sebagai "kamus berjalannya Soekarno" karena gaya dan pemikirannya dianggap persis seperti kakeknya itu. Sehingga Prananda juga dijuluki sebagai penjaga ideologi Marhaen.

Prananda juga memiliki ketertarikan di dunia seni dan musik, bahkan mencoba untuk memadukannya dengan semangat politiknya. Prananda disebut pernah membentuk grup band yang terinspirasi dari ajaran revolusi kakeknya itu, bernama Rodinda (Romantika, Dinamika, Dialektika).

Sebelumnya, ia sempat digadang-gadang menjadi suksesor Ketua Umum PDI Perjuangan setelah isu Megawati akan lengser dari jabatan yang diampunya hampir dua dekade itu.

Mantan Walikota Solo, FX Rudy pernah menyebut jika Prananda pantas untuk meneruskan jabatan Ketum selepas Mega.

"Menurut saya yang layak ya mas Prananda itu," katanya beberapa waktu lalu

Peneliti dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai bursa ketua umum PDI Perjuangan pengganti Megawati masih akan dipenuhi nama-nama dari trah Sukarno yang masih dikultuskan.

Baca: PDI Perjuangan Gandaria Utara Berbagi Takjil & Bingkisan untuk Anak Yatim & Masyarakat Kurang Mampu

Wasisto berpendapat akan ada guncangan di internal PDI Perjuangan usai ditinggal Megawati. Prananda dalam situasi ini dianggap mampu merangkul internal.

"Setelah PDI Perjuangan ditinggal Bu Mega, [partai] sedikit akan mengalami fluktuasi, artinya partai ini butuh semacam sosok yang itu dekat dengan Bu Mega, dalam hal ini Prananda," kata Wasisto.

Quote