Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyinggung perihal suhu panas politik yang belakangan ini kerap meningkat hingga membuat gaduh suasana demokrasi di Indonesia. Padahal, dia mengaku di antara para pemimpin politik, hubungannya sangat baik-baik saja.
Baca: Hasto Sebut Politik Megawati Penuh Sentuhan Kemanusiaan
Hal ini diungkapkan saat menghadiri acara dialog bersama para generasi milenial bertajuk "Bu Mega Bercerita" yang merupakan salah satu rangkaian acara HUT PDI Perjuangan ke 46 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (7/1).
Dalam kesempatan tersebut Megawati mencontohkan hubungan baiknya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto meskipun mereka kini berbeda pandangan politik. Seperti diketahui, pada tahun 2009, Megawati dan Prabowo sempat bersama-sama maju sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Saya kan tetap temenan, tapi kok anak buahnya gitu ya? Kok saya di bully, padahal saya sama bosnya nggak kenapa-kenapa, makanya aneh saya sama anak buahnya," ungkap Megawati.
Megawati lantas menceritakan kedekatan hubungannya dengan Prabowo masih terus terjalin. Hal itu terbukti saat salah satu orang dekat Prabowo menyampaikan pesan kepadanya jika capres nomor urut 02 itu rindu nasi goreng buatannya.
"Ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang ke saya, Pak Prabowo suka tanyakan loh bu, kapan mau bikin nasi goreng? Karena nasgor saya top loh," ucap Megawati.
Menurutnya, nasi goreng buatannya ini memang terkenal enak. Sampai-sampai Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kerap datang ke rumahnya hanya untuk mencicipi nasi goreng buatannya.
"Nah kalau di antara pemimpin bisa begitu, kenapa anak buahnya bisa begitu? apa harus begitu?" kata Presiden RI ke-5 ini.
Baca: Megawati Minta Kaum Muda Tak Takut Berinteraksi Dengannya
Megawati lantas mengisahkan bahwa di dalam keluarganya pun sempat terjadi perbedaan pandangan politik. Namun hal tersebut tak lantas membuat hubungan mereka renggang apalagi sampai retak. Dia mengaku, masing-masing anggota keluarga mampu mengesampingkan hal tersebut agar tidak terjadi perpecahan.
Kondisi ini, kata Megawati, sangat berbeda jauh dalam situasi politik nasional saat ini. Megawati berpendapat, masyarakat saat ini terlihat seperti ingin membelah diri dengan melabelkan kubu tertentu.
"Yang sono yang sini, sebetulnya mau jadi apa ya? Sekarang kok pemilu mau dibikin sesuatu, ini demi bangsa dan negara loh," ungkap Megawati.
