Ikuti Kami

Rudi Ajak Pemuka Agama Edukasi Masyarakat

Media sosial hanya dimanfaatkan sebagai ajang untuk menyebarkan berbagai informasi yang kebenarannya belum tentu benar.

Rudi Ajak Pemuka Agama Edukasi Masyarakat
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rudianto Tjen.

Bangka, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rudianto Tjen mengajak segenap tokoh pemuka agama khususnya yang ada di Bangka Belitung (Babel) untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat terkait penggunaan media sosial secara positif.

"Saya butuh bantuan dari ustaz dan ustazah serta pemuka agama lain untuk bisa bantu mengedukasi para warga dalam menggunakan media sosial," katanya, Kamis (17/1).

Baca: Ganjar Ajak Masyarakat Jateng Tak Termakan Isu Hoaks

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, saat ini media sosial hanya dimanfaatkan sebagai ajang untuk menyebarkan berbagai informasi yang kebenarannya belum tentu benar, atau bahkan sudah sampai tahap fitnah dan berita bohong (hoaks).

Ia pun menekankan kepada masayarakt untuk menjadia media sosial sebagai media penyebaran kabar terkait kemajuan dan prestasi daerah atau bangsa Indonesia.

"Medsos harusnya berisikan laporan-laporan apa yang menjadi keberhasilan Indonesia. Yang bisa membawa Indonesia ke arah yang benar," ungkapnya.

Lebih lanjut Rudi menjelaskan, media sosial yang diperuntukkan menyebar fitnah dan hoaks bisa merusak nilai persatuan bangsa. Maka dari itu ia mengajak semua elemen masyarakat terutama para pemuka agama, seyogyanya mampu membantu mengingatkan tentang bahaya dari hoaks dan fitnah tersebut.

"Mungkin yang main media sosial belum mengetahui apa bahaya hoaks dan fitnah, karena tidak ada yang mengingatkan. Ayo ramai-ramai jelaskan bahwa berita bohong dan fitnah itu berbahaya," paparnya.

Rudi meminta kepada para pengguna media sosial untuk menelaah informasi yang telah diterimanya sebelum menyebarluaskan ke media sosial.

Baca: TKD Jatim Minta Forum Lintas Agama Tak Tergerus Hoaks

Bahkan jika tidak ada manfaatnya informasi tersebut, Rudi menyarankan masyarakat tidak ikut menyebarkannya.

"Saat menerima suatu postingan yang disebar melalui medsos, cek dulu kebenarannya, jangan langsung disebarkan karena ini menimbulkan adu domba.

Quote