Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Aria Bima menegaskan persoalan penentuan kabinet tak perlu dikaitkan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Aria mengatakan hal itu sebagai respon terhadap pernyataan Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Andi Arief yang menduga dendam Megawati bukan hanya kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tapi hingga ke turunannya Agus Yudhoyono.
Baca: Ada Barang Bukti, Henry: Andi Arief Layak Dipidana
Aria menilai sikap Demokrat itu terlalu berlebihan.
"Dugaan Andi Arief adalah sekedar spekulasi yang sensasional. Ukuran rasionalnya apa," kata Aria.
Aria pun mengatakan, sikap politik Partai Demokrat selama ini dinilai tidak tegas. Makanya, tak heran publik menyebut partai itu memiliki sikap politik di dua kaki.
"Karena itu silahkan dengan dua kakinya itu menjadi penyeimbang di luar kabinet, tidak perlu dikaitkan dengan Ibu Mega segala. Terlalu naif," pungkas Aria.
Seperti diketahui, sebagaimana dikutip dari laman Twitter pribadinya, Andi sempat menyangka bahwa dendam Megawati hanya kepada SBY. Ia pikir Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memperbaiki hubungan keduanya, namun nyatanya tidak.
Baca: Tantangan Andi Arif kepada Jokowi Dinilai Blunder
"Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati hanya pada Pak @SBYudhoyono, ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono. Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupanya belum mampu," kata Andi, Sabtu (26/10).
Partai Demokrat memang tak mendapatkan jatah dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi jilid kedua 2019-2024.
