Ikuti Kami

Atasi Stunting, Nico Apresiasi Upaya HaloPuan

HaloPuan datang dengan solusi nyata untuk melawan stunting, yakni dengan memanfaatkan daun kelor, tanaman yang mudah ditemui di Tanah Air.

Atasi Stunting, Nico Apresiasi Upaya HaloPuan
Anggota DPR RI Nico Siahaan.

Bandung, Gesurui.id - Anggota DPR RI Nico Siahaan mengapresiasi Gerakan Melawan Stunting yang diinisiasi HaloPuan. 

HaloPuan datang dengan solusi nyata untuk melawan stunting, yakni dengan memanfaatkan daun kelor, tanaman yang mudah ditemui di Tanah Air.

“Ibu-ibu, daun kelor itu sangat berguna dalam menyeimbangkan asupan gizi kita,” kata Nico di hadapan ibu-ibu hamil dan menyusui yang mengikuti sosialisasi bahaya stunting di Kampung Sayuran, Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Minggu (12/12).

Baca: Puan Gerakan Warga Jatinangor Lawan Stunting

Gerakan Melawan Stunting di Cijerah ini juga dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandung Ahmad Nugraha dan Anggota DPRD Jawa Barat Rafael Situmorang. Dari pemerintahan kota, hadir Sekretaris Camat Bandung Kulon Latief, dan Lurah Cijerah Kartila Muna Elza.

DPC PDI Perjuangan Kota Bandung yang bergotong royong dengan HaloPuan memilih kelurahan ini, yang berbatasan langsung dengan Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung. Penduduk Cijerah sebagian besarnya berprofesi sebagai buruh, pedagang, dan pegawai swasta.

Nico mengatakan, anak-anak ibu 24 tahun lagi akan menjadi bagian dari penduduk Indonesia berusia produktif. “Nah, bonus demografi pada 2045 yang akan Indonesia peroleh itu tidak akan bermanfaat jika sekarang anak-anak kita mengalami stunting,” ujar Nico

Relawan HaloPuan Poppy Astari menyebutkan, Gerakan Melawan Stunting HaloPuan kini memasuki Kota Bandung. Acara ini dihadiri sekitar 170 warga Kelurahan Cijerah dan sekitarnya.

Sebelumnya, DPC PDI Perjuangan Kota Bandung telah mendata para peserta sesuai dengan sasaran gerakan, yakni ibu hamil, ibu dengan balita di bawah usia 2 tahun, dan perempuan pranikah.

Poppy menjelaskan setelah datang ke berbagai wilayah di Jawa Barat, HaloPuan melihat bahwa angka kejadian stunting juga masih cukup tinggi di daerah industri dan padat penduduk ini.

Menurut data yang diperoleh, angka kejadian stunting di Kota Kembang ini naik dari 6,53% pada 2019 menjadi 8,93% pada 2021 akibat pandemi Covid-19, dengan angka riil 9.567 balita dari 107.189 balita yang disurvei oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Poppy menyebutkan, Puan Maharani melalui HaloPuan fokus kepada upaya melawan stunting bukan hanya karena berkaitan dengan kondisi pendek tubuh anak. Tetapi dalam jangka panjang stunting juga bisa berdampak pada perkembangan kecerdasan dan peforma kerja anak saat dewasa.

Ahmad Nugraha dengan gaya khas sundanya yang kocak menjelaskan mengapa ibu-ibu harus memperhatikan asupan bagi anak-anak dengan lebih mengutamakan makanan produksi rumahan.

“Nah, ini luar biasa karena HaloPuan memperkenalkan bubuk daun kelor untuk ibu-ibu olah,” katanya.

Baca: Mantap! Banteng NTT Gelar Vaksinasi Dosis II

Ahmad Nugraha kemudian menantang ibu-ibu yang hadir untuk menjelaskan apa itu stunting dan bagaimana upaya mereka dalam memberi asupan bagi anak-anak.

Di luar dugaan, berdiri seorang ibu muda bernama Fitria. Dia mengatakan bahwa hari-hari ini tengah giat membuat makanan pendamping ASI sendiri bagi anaknya. 

“Karena itu saya berterima kasih kepada HaloPuan dan Ibu Puan Maharani yang telah memberi informasi soal bubuk daun kelor ini,” katanya dengan suara lantang.

Quote