Ikuti Kami

Gratiskan Sekolah, Ganjar Siapkan Anggaran Rp1 Triliun

"Kami ingin menjamin mereka yang benar-benar miskin, kami pastikan sekolahnya gratis," kata Ganjar.

Gratiskan Sekolah, Ganjar Siapkan Anggaran Rp1 Triliun
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di sela Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila, Simpanglima, Semarang, Kamis (15/8).

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mempermudah akses pendidikan. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Jateng akan meningkatkan anggaran pendidikan hingga Rp1 triliun lebih, salah satunya untuk menggratiskan biaya sekolah bagi siswa miskin.

"Sekarang sedang dibahas anggarannya, mudah-mudahan lancar. Kami ingin menjamin mereka yang benar-benar miskin, kami pastikan sekolahnya gratis," kata Ganjar, Rabu (14/8).

Baca: Atasi Kemiskinan, Ganjar Minta SKPD Punya Desa Dampingan

Menurutnya, program sekolah gratis tersebut akan dimulai pada tahun 2020.

Politisi PDI Perjuangan ini menanggapi santai pertanyaan soal daerah lain seperti Jawa Timur dan Jawa Barat menggratiskan semua siswanya. Ganjar pun menerangkan, prioritas sekolah gratis di Jateng ditujukan untuk siswa miskin karena siswa yang orang tuanya kaya tidak perlu digratiskan karena mereka sudah mampu membayar.

"Wong mampu kok dibantu, opo ora malah keleru (orang mampu kok dibantu, apa tidak salah)?," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menambahkan upaya Jateng memperbaiki kualitas pendidikan pun tidak hanya fokus siswa tapi juga tenaga pendidikan.

"Jatim dan Jabar itu guru honorernya belum UMK lho gajinya, Jateng honorer SMA-SMK sudah semuanya UMK. Jadi not bad lah," ungkapnya.

Baca: Ganjar: Sistem Zonasi Upaya Penyamarataan Pendidikan

Selain untuk menggratiskan biaya sekolah siswa miskin, penambahan anggaran pendidikan lanjut Ganjar juga untuk mendukung program pemerintah memfavoritkan semua sekolah. Nantinya, anggaran itu digunakan untuk menambah sarana prasarana sekolah-sekolah pinggiran agar setara dengan sekolah perkotaan.

"Jadi kalau Pak Mendikbud bilang tidak boleh ada sekolah favorit, maka jalan satu-satunya adalah memfavoritkan semua sekolah. Nah anggaran itu nanti kami gunakan untuk itu," pungkas pria berambut putih ini.

Quote