Ikuti Kami

Gus Falah Ungkap Makna Kata 'Santri' 

Gus Falah menjelaskan, kata 'santri' berasal dari bahasa Sanskerta, 'shastri'  yang memiliki makna agama atau budaya. 

Gus Falah Ungkap Makna Kata 'Santri' 
Sekretaris Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap keislaman PDI Perjuangan, Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap keislaman PDI Perjuangan, Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengungkapkan sejarah sekaligus makna dari kata 'santri'.

Gus Falah menjelaskan, kata 'santri' berasal dari bahasa Sanskerta, 'shastri'  yang memiliki makna agama atau budaya. 

Baca: Santri Miliki Peran Penting Perjuangan NKRI

Namun, sambung Gus Falah, kata 'shastri' dalam pelafalan orang Jawa, menjadi 'cantrik', yang berarti para pembantu begawan atau resi.

Hal itu diungkapkan Gus Falah dalam peringatan Hari Santri Nasional yang  digelar di studio DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dan disiarkan melalui Youtube PDI Perjuangan, Jumat (22/10). 

"Dari makna-makna itu, maka bisa disimpulkan bahwa seorang Santri itu harus senantiasa mengikuti 'dawuh' pimpinan nya," ujar Gus Falah.

Baca: Semangat Santri dan Visi Kebangsaan

Jadi, lanjut Gus Falah, dalam konteks kekinian ketika kita ikut berhimpun atau berorganisasi yang memiliki pimpinan, kita juga bisa disebut Santri.

"Seperti saya, bisa disebut Santri nya Ibu Megawati, santri nya mbak Puan, santri nya Habib Ahmad Basarah. Jadi santri itu tidak selalu yang berkaitan dengan Pondok Pesantren," ujar Gus Falah.

Quote