Ikuti Kami

Ini Ciri Koperasi yang 'Sehat' Menurut Atty Somaddikarya

Koperasi juga harus memiliki modal dasar figur Ketua Koperasi yang jujur dan berkualitas.  

Ini Ciri Koperasi yang 'Sehat' Menurut Atty Somaddikarya
Ketua Koperasi KSU Karya Mandiri, Atty Somaddikarya.

Bogor, Gesuri.id - Ketua Koperasi KSU Karya Mandiri, Atty Somaddikarya mengungkapkan perjuangannya membangun koperasi, dengan tujuan membebaskan  para ibu rumah tangga (IRT) di wilayah Bogor dari jeratan rentenir. 

Atty mengemukakan, menabung di Koperasi bagi masyarakat masih menjadi momok yang menakutkan. Hal itu karena menabung di koperasi dinilai tak aman. 

"Merintis koperasi puluhan tahun, bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali suka duka , bahkan sampai mengalami kerugian yang cukup hebat,  membuat koperasi mengalami jatuh bangun karena adanya pengurus koperasi yang nakal dan melakukan perbuatan melawan hukum," ujar Atty, baru-baru ini. 

Baca: Koperasi Kuat, Ekonomi Rakyat Berdaulat!

"Koperasi yang saya bangun dimulai dari tahun 1995, dengan 25 anggota yang dimulai dari wilayah  RW tempat saya tinggal," tambah Atty 

Politisi PDI Perjuangan kota Bogor itu melanjutkan, Koperasi tak hanya bermodal  badan hukum, tertibnya administrasi, serta kantor  koperasi yang bagus.

Menurut Atty, Koperasi juga harus memiliki modal dasar figur Ketua Koperasi yang jujur dan berkualitas.  Jejak rekam figur Ketua Koperasi nya akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat, dan akan mempengaruhi 'maju mundurnya' koperasi. 

"Banyak koperasi yang maju dengan cepat  dan anggotanya  bertambah dengan cepat 100 kali lipat, tapi tidak menjadi jaminan koperasi tersebut sehat. Sebuah proses kepercayaan butuh waktu yang panjang dan punya strategi khusus agar bisa bertahan," ungkap Atty.

Anggota DPRD Kota Bogor itu memaparkan, modal dasar koperasi adalah memberi rasa aman kepada anggota, dan merangkul Anggota serta pengurus untuk menjadi bagian dari keluarga dengan komitmen untuk tidak saling merugikan.

Loyalitas total, sambung Atty, dibutuhkan untuk menjaga nama baik dan kehormatan koperasi.  Dan yang paling penting,  simbol kejujuran ada pada figur Ketua Koperasi. 

"Jabatan Ketua Koperasi menjadi salah satu daya tarik anggota untuk merasa nyaman. Jangan berharap koperasi akan maju dan makin besar jika seorang Ketua punya jejak rekam tak baik, memiliki karakter yang tidak bertanggung jawab serta tidak siap rugi ketika koperasi mengalami kerugian akibat penipuan, penggelapan dan kemacetan," ujar Atty. 

Atty melanjutkan, banyak koperasi yang sehat di kota Bogor, tapi banyak  juga yang sebaliknya.  Koperasi yang tak sehat dan punya modus penipuan dengan iming-iming tertentu kepada anggota seperti keuntungan yang besar di luar hitungan logis, juga banyak bertebaran. 

Namun anehnya, lanjut Atty, koperasi semacam itu diminati masyarakat. Masyarakat mudah percaya dan akhirnya tertipu, karena masyarakat tak bisa membedakan mana koperasi yang sehat dan sebaliknya.

Baca: Dekopin Usulkan Pembebasan Pajak untuk Koperasi

Walhasil, ungkap Atty, banyak kaum perempuan  terjerat. Tentunya perempuan yang tidak menghitung secara cermat dan perempuan yang terdesak  kebutuhan. 

"Salah satu ciri koperasi sehat yang  bisa dipercaya, adalah dengan mengenali dahulu Ketua Koperasi nya. Cari info dari berbagai pihak atas rekam jejak historis Ketua Koperasi nya, kantor koperasi nya dimana saja, izin  Badan Hukum nya, lama berkiprah nya serta program-program nya," papar Atty. 

Atty mengingatkan masyarakat, untuk jangan pernah menginvestasikan dan menyimpan tabungan pada koperasi  yang tak jelas asal usulnya.  Terlebih bila 'koperasi' itu memberikan penawaran yang tidak masuk akal.

"Hati-hati dan waspada dengan segala aksi tipu-tipu yang akhirnya membuat rugi, sebab banyak modus penipuan dengan memakai logo koperasi yang dilakukan koperasi abal-abal. Hal semacam itu menyebabkan nama koperasi yang sehat terkena imbas nya, yang akhirnya berdampak pada krisis keprcayaan pada lembaga koperasi," ujar Atty.

Quote