Ikuti Kami

Ini Kebijakan Keren Pangkas Putus Sekolah di Banyuwangi

2.800 siswa kurang mampu dan rentan putus sekolah memperoleh uang tabungan, masing-masing Rp1.000.000, lewat program Tabungan Garda Ampuh.

Ini Kebijakan Keren Pangkas Putus Sekolah di Banyuwangi
Bupati Banyuwangi  Abdullah Azwar Anas.

Banyuwangi, Gesuri.id - 2.800 siswa kurang mampu dan rentan putus sekolah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur memperoleh uang tabungan, masing-masing Rp1.000.000, lewat program Tabungan Garda Ampuh (Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah).

Bupati Banyuwangi  Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu (13/3) mengatakan bahwa program Tabungan Garda Ampuh telah memasuki tahun keempat.

Baca: Banyuwangi Lanjutkan Program Bantuan Khusus Pelajar

"Untuk pelajar kurang mampu, biaya sekolah kan sudah terakomodir lewat APBN dan APBD, akan tetapi kadang siswa terkendala masalah perlengkapan sekolah, seperti beli sepatu, buku, tas, maupun sepeda. Tabungan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan semacam itu sehingga mereka semangat bersekolah," ujarnya dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.

Ia menjelaskan beasiswa itu tidak diberikan secara tunai kepada setiap siswa, melainkan dalam bentuk tabungan. Selain mengenalkan dunia perbankan, hal itu juga untuk mengontrol pencairannya yang harus sepengetahuan guru sehingga, tidak bisa, misalnya digunakan untuk membeli pulsa.

Program tabungan itu, katanya, saling melengkapi dengan berbagai program untuk pelajar kurang mampu lainnya, seperti bantuan uang saku dan transportasi setiap hari, dalam program Siswa Asuh Sebaya (SAS) maupun beasiswa.

"Jadi, pelajar kurang mampu insyaallah tetap percaya diri di lingkungannya. Mereka bisa jajan di kantin lewat program bantuan uang saku, juga berangkat sekolah lewat bantuan uang transportasi," ujarnya.

Anas menyebutkan dalam program uang saku, pelajar SD diberi Rp5.000 setiap hari, SMP Rp10.000 setiap hari, dan SMA/SMK Rp15.000 setiap hari, serta bantuan uang transportasi Rp5.000 per hari. Saat ini, program tersebut terus diperluas hingga ditargetkan menyasar 500 pelajar.

"Untuk program uang saku dan transportasi, dikhususkan bagi pelajar dari empat kecamatan dengan partisipasi sekolah rendah," kata Anas.

Baca: Gandeng Ruangguru.com, Partai Modernisasi Pendidikan Kader

Untuk membeli kacamata bagi yang minus, Anas menambahkan bisa menggunakan uang tabungan dan program Siswa Asuh Sebaya.

Salah seorang penerima program tabungan, Mohomamad Yuki, mengaku bersyukur dengan program itu.

"Senang sekali bisa untuk beli buku pengetahuan umum biar bisa menambah wawasan," kata pelajar difabel kelas 3 SDN 1 Kalipuro itu.

Quote