Bogor, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Bogor Atty Somaddikarya turun langsung ke pasar Cun Pok, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan itu juga sudah menyambangi Pasar tersebut guna menyerap aspirasi dari para pelaku UKM, yang keberatan terhadap penyesuaian tarif invoice yang dibebankan pada mereka di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Atty Bela Pelaku UKM Pasar Cun Pok
"Kunjungan kedua kalinya ini agar saya tidak dikatakan bersuara hanya berdasarkan 'katanya' tanpa bukti, data dan saksi dalam memperjuangkan aspirasi pedagang lama yang loyal dan setia pada profesinya sebagai pelaku usaha mikro," tegas Atty.
Atty pun mengucapkan terima kasih kepada Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, serta Jajaran Direksi Perumda PPJ yang sudah responsif atas permasalahan Pasar Cun Pok.
"Respon mereka bisa cepat memberi solusi yang berkeadilan bagi pelaku UKM di Cun Pok," ujar Atty.
Setelah mengunjungi pasar Cun Pok yang pertama kali beberapa waktu lalu, Atty menyatakan keberatan para pelaku UKM itu sangat masuk akal. Sebab, berdasarkan pengakuan mereka, transaksi di pasar Cun Pok hanya ramai di jam terbatas, yakni dari pagi sampai jam 12.00 WIB.
Baca: Atty Berjuang Pertahankan Koperasi Tanpa Dibantu Pemerintah
Selain itu, Atty menilai pasar Cun Pok juga sudah tua dan kumuh. Ada kios sering dibobol maling dan sering terjadi banjir di pasar itu, sehingga tidak aman bagi pelaku UKM.
Padahal kewajiban untuk bayar keamanan rutin dibayar pelaku UKMX tapi tidak pernah diberikan tanda bukti yang sah dari Perumda PPJ.
Atty pun menegaskan, seharusnya penyesuaian tarif bisa diberlakukan dengan melihat situasi dan kondisi ketika pasar sudah benar-benar layak dan terjaga keamanannya.
Dia pun memberikan saran pada pelaku UKM pasar Cun Pok agar tidak membayar jika tidak ada bukti pembayaran yang sah dari Perumda.
Seluruh hal itu, dibicarakan oleh Atty dengan Jajaran Direksi Perumda PPJ setelah kunjungannya ke Pasar Cun Pok yang kedua kali ini.
