Ikuti Kami

Profesor Jepang: Mega Bertahan Meski Ditentang Rezim Orba

"Karena ia (Megawati) telah diakui sebagai pemimpin politik nasional yang sukses untuk demokratisasi di Indonesia".

Profesor Jepang: Mega Bertahan Meski Ditentang Rezim Orba
Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri saat menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatra Barat, pada 27 September 2017. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Profesor Mizuno Kosuke adalah emeritus of development studies di Kyoto University Japan, yang merekomendasikan putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri diberi gelar guru besar dalam kepemimpinan strategis. 

Baca: Guru Besar IPB Ungkap Kronologi Profesor Kehormatan Megawati

"Karena ia telah diakui sebagai pemimpin politik nasional yang sukses untuk demokratisasi di Indonesia, dan juga pembangunan kelembagaan di tingkat pemerintahan," ungkap Mizuno. 

Menurut pria yang menjadi profesor tamu di Universitas Indonesia dan beberapa kampus terbaik dunia lainnya itu, Megawati adalah wakil presiden wanita pertama Indonesia. Dia juga tercatat menjadi presiden wanita pertama. 

Selain itu, Megawati juga memimpin partai politik sejak PDI di tahun 1993, hingga PDI Perjuangan saat ini. 

Peran pentingnya juga menonjol sebagai pemimpin regional dalam membawa negara dan pemerintahan Indonesia ke tingkat pencapaian kepemimpinan. Yang tidak hanya di tingkat regional tetapi juga di tingkat global. 

"Dari perspektif ilmu politik, saya percaya pemerintahan dan kepemimpinannya sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan adalah implementasi nyata dari Kepemimpinan Politik," tukas Mizuno. 

Yang istimewa, Megawati melalui semuanya dengan baik walau benar-benar ditentang oleh rezim otoriter Soeharto. Sempat diserang dengan pengerahan kekuatan polisi dan tentara di peristiwa 27 Juli 1996, Megawati terbukti tetap menjadi ketua dan melindungi partai dengan segala cara. 

"Usahanya sungguh berani dan berarti dalam proses demokratisasi di Indonesia. Usahanya mendapat simpati dan dukungan tidak hanya dari anggota PDI, tetapi juga dari masyarakat di Indonesia. Sungguh dia menjadi simbol perlawanan terhadap rezim otoriter Presiden Soeharto, dan demokratisasi di Indonesia," ungkap Mizuno. 

Saat menjabat di eksekutif pemerintahan Indonesia, Megawati membangun kelembagaan demokratisasi Indonesia. Dari Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Badan Narkotika Nasional, Lembaga Penjamin Simpanan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu adalah sebagian dari lembaga penting yang didirikan selama masa kepresidenannya. 

Mizuno juga menilai Megawati mewarisi dan mampu mempertahankan idealisme Soekarno. Terutama rasa hormat dan simpati kepada rakyat jelata. 

Simpatinya kepada rakyat jelata diwujudkan dalam berbagai kebijakannya. Lahirlah Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional tahun 2004. Terakhir, sistem jaminan sosial nasional dibentuk pada tahun 2014 sebagai Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 

Megawati juga berhasil menyampaikan dan mewujudkan gagasan integritas wilayah dan keamanan nasional. Dia menekankan dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Baca: Profesor Jepang & UI Dukung Gelar Profesor Untuk Megawati

"Beberapa penghargaan doktor kehormatan dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri menjadi bukti pengakuan pemikiran akademik atas keahliannya di bidang Kepemimpinan Strategis, yang juga erat kaitannya dengan bidang Ilmu Pertahanan," urai Mizuno. 

"Ia (Megawati, red) memiliki kharisma yang unik dan kompetensi yang tinggi tidak hanya di bidang politik tetapi juga di bidang ekonomi dalam memimpin Indonesia mengatasi berbagai krisis yang sangat kompleks di tahun-tahun pasca reformasi dan membangun kepercayaan internasional kepada pemerintah Indonesia," beber Mizuno. 

"Indonesia masa kini dicirikan oleh idenya, dan realisasi dan perwujudan idealismenya. Sungguh prestasi dan dedikasinya layak sebagai guru besar terhormat dari Universitas Pertahanan."

Quote