Ikuti Kami

Adi Tegaskan Pers Ikut Serta Dalam Pembangunan!

Pers adalah pilar keempat demokrasi. Salah satu perannya adalah memastikan kehidupan publik menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. 

Adi Tegaskan Pers Ikut Serta Dalam Pembangunan!
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono.

Surabaya, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memandang, pers berperan penting untuk ikut serta mewujudkan Surabaya yang lebih maju dan sejahtera. 

“Selamat Hari Pers Nasional untuk seluruh insan pers di mana pun berada, khususnya yang bertugas di Kota Surabaya,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono, di Surabaya, Rabu (9/2/).

Dikatakan, pers adalah pilar keempat demokrasi. Salah satu perannya adalah memastikan kehidupan publik menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. 

Baca: Puan Tegaskan Pers Miliki Peran Penting Tangkal Hoaks

PDI Perjuangan Surabaya, lanjut Adi, menempatkan insan pers sebagai kawan seiring dalam perjuangan.

Relasi dengan media pers dibangun bukan semata-mata untuk menampilkan citra positif partai, tetapi justru untuk menyampaikan respons cepat sikap, kebijakan, dan tindakan PDI Perjuangan Kota Surabaya dalam mencari solusi problem kerakyatan.

Adi menyatakan, konsep relasi yang saling menghargai tersebut, terinspirasi dari sikap Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Selama ini putri Bung Karno itu sebagai seorang tokoh yang selalu konsisten menghormati kebebasan pers.

Prinsip menghormati kebebasan pers diyakini dan dijalankan Ibu Megawati secara konsisten dengan segala konsekuensinya. Hal itu setidaknya terekam saat puluhan wartawan dari dalam dan luar negeri diberi kebebasan dalam menuliskan kisah perjuangan Megawati dalam sebuah buku berjudul: Bukan Media Darling Biasa: Megawati dalam Catatan Wartawan.

Sejak era 1980-an, Megawati telah menjadi media darling sebagai sosok pendobrak di tengah kekuasaan rezim Orde Baru. Hingga kini, Megawati pun tetap menjadi referensi utama media dalam beragam isu kebangsaan dan kesejahteraan rakyat. 

‘’Semua itu karena Ibu Megawati yang selalu konsisten menjunjung tinggi kebebasan pers,’’ ungkap politikus yang juga ketua DPRD Kota Surabaya itu.

Adi menambahkan, selama ini Megawati selalu mengajarkan kepada para kader PDI Perjuangan untuk membela, menjunjung, dan menghormati kebebasan pers.
 
‘’Jangan bungkam pers. Apa yang disampaikan pers justru menjadi pelecut dan masukan demi kehidupan rakyat yang lebih baik lagi,” jelas pria yang juga mantan jurnalis itu.

Ketika berbicara tentang pers, menurut Adi, sesungguhnya publik juga sedang bicara tentang keadilan, kesejahteraan rakyat, pelestarian lingkungan, pemerataan ekonomi, gotong royong, partisipasi, dan tugas-tugas publik lainnya. 

“Sebab itulah tugas pers, yaitu mengangkat problem publik, menyuarakan suara masyarakat, agar derajat kehidupan mayoritas rakyat bisa semakin terangkat,” jelasnya.

Baca: Selamat Hari Pers Nasional, Ini Pesan Apriliati

Dia mencontohkan, PDI Perjuangan Kota Surabaya berkali-kali berhasil memberikan solusi masalah dengan membantu kesulitan warga setelah mendapatkan fakta-fakta dari pemberitaan pers. Mulai dari permasalahan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, seni-budaya, olahraga, kriminalitas, infrastruktur, perlindungan korban kekerasan, dan sebagainya.

“Insan pers adalah mitra kritis yang menghadirkan fakta dan merekam denyut kehidupan rakyat, untuk kemudian dicari solusinya bersama. Jadi kalau kita melihat Surabaya maju sedemikian pesat sejak era Wali Kota Bambang D.H., Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, dan Eri Cahyadi-Armuji saat ini, di dalamnya ada peran pers,” papar Adi.

Dari hari ke hari, sekarang ini pers Indonesia terus berkembang dengan segala dinamikanya. Meski demikian, tantangan yang dihadapi pers semakin tidak mudah. Terutama begitu maraknya disinformasi, fake news, dan kabar hoaks yang mengalir di media sosial tanpa proses verifikasi.

“Nah, tentu publik berharap, pers Indonesia mampu memanggul tugas sejarah untuk terus mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyajikan berita dan informasi yang edukatif serta menyampaikan fakta-fakta,” pungkasnya.

Quote