Jakarta, Gesuri..id - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira mengungkapkan pelanggaran terhadap hak-hak azasi manusia (HAM) gampang sekali ditemukan.
Pasalnya sering terjadi di depan mata. Ironinya, kasus-kasus hukum tersebut sering kali diabaikan begitu saja.
Andreas mengaku prihatin dengan kondisi ini. Masyarakat, kata dia, seolah-olah tidak mau tahu dengan kondisi yang terjadi di tengah-tengah mereka.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
"Bisa jadi ini akibat ketidakpedulian orang terhadap apa yang terjadi di depan mata kita setiap hari,” duga politisi PDI Perjuangan itu.
Dia memberi contoh misalnya tidak jarang kasus pelanggaran HAM terjadi di kampus. Bentuknya, ujar dia, bisa bermacam-macam, antara lain perilaku pelecehan, intimidasi, dan represif dari dosen terhadap mahasiswa. Bahkan, kata dia, bukan tidak mungkin ppelanggaran HAM juga terjadi di lingkungan gereja.
Andreas memberi contoh lain, seperti baru-baru ini, kata dia, Komisi XIII didatangi perkumpulan ibu-ibu yang punya anak hasil kawin campur, karena anak-anak tersebut dalam status kehilangan kewarganegaraan.
“Anak-anak itu menjadi stateless, karena tidak ada perlindungan hak-hak mereka menjadi warga negara,” ungkap Andreas.
Menurut Andreas pelaku pelanggaran HAM berpotensi dilakukan antara lain oleh orang yang punya kuasa secara politis, orang yang punya kuasa secara ekonomi, termasuk orang yang punya kuasa secara fisik.
Terhadap fakta-fakta ini, ujar Andreas perlu peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan Hak Azasi Manusia (P5HAM).
Dia mengatakan pemahaman akan HAM harus dimulai sejak dini melalui pendidikan dan program sosial yang berkelanjutan. Dia beralasan P5HAM bukan hanya memjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua elemen.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
"Dengan implementasi nyata di masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang adil, setara, dan berkeadaban,” ujar Andreas.
Sosialisasi Masyarakat Sadar HAM diikuti ratusan mahasiswa Unipa dari berbagai program studi, akademisi, masyarakat dan organisasi masyarakat, generasi muda, hingga jurnalis.
AHP mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan masyarakat yang sadar HAM, antara lain dengan terus memberikan pengawasan terhadap kebijakan publik agar sesuai prinsip-prinsip HAM.