Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto apresiasi langkah alumni Universitas an-Nuur (UNAN) Purwodadi yang bekerja di Jepang melalui program Caregiver Internasional adalah bukti nyata sumber daya manusia asal daerah, khususnya Kabupaten Grobogan, mampu bersaing di pasar global.
“Saya pernah masuk ke sebuah rumah sakit di Jepang, bertemu langsung dengan alumni Universitas An Nuur yang sudah bekerja di sana. Saya benar-benar bangga. Ini menunjukkan bahwa anak-anak Grobogan punya kompetensi dan mental yang siap bersaing secara internasional,” kata Edy saat menghadiri Sidang Terbuka Senat Wisuda dan Sumpah Profesi UNAN Purwodadi di Gedung Serbaguna Dewi Sri Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Rabu (8/10).
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Politisi asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah III ini mengapresiasi UNAN Purwodadi atas kiprahnya dalam melahirkan lulusan-lulusan berkualitas, terutama di bidang kesehatan. Serta proaktif menjalin kerja sama dengan lembaga penyalur tenaga kerja luar negeri hingga membuka peluang bagi mahasiswa atau alumni mengikuti pelatihan dalam program caregiver ke Jepang.
"Inisiatif seperti ini patut dicontoh oleh kampus lain. UNAN tidak hanya mencetak sarjana, tapi juga membuka jalan bagi mereka untuk bekerja dan mengabdi lintas negara. Ini kontribusi nyata dunia pendidikan dalam peningkatan kesejahteraan,” pesannya.
Edy mendukung pengembangan pendidikan vokasi dan profesi kesehatan, termasuk program magang luar negeri. Ia menyebut kampus saat ini tidak sekadar menjadi tempat belajar, tetapi juga harus berperan sebagai lembaga pelatihan kerja.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
“Kampus harus adaptif. Saat ini, perguruan tinggi bahkan didorong membentuk lembaga pelatihan kerja berbasis universitas. Lulusan tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga keterampilan yang diakui dunia kerja internasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Edy mendorong pemerintah daerah agar memperkuat sinergi dengan perguruan tinggi dalam upaya menyiapkan tenaga profesional bidang kesehatan, keperawatan, dan kebidanan.
“Pasar kerja di Jepang, Korea Selatan, dan Eropa terbuka luas. Tinggal bagaimana menyiapkan SDM yang memiliki kemampuan bahasa, etos kerja, hingga sertifikasi kompetensi yang diakui internasional,” pungkasnya.