Ikuti Kami

Obet Ajak Warga di Manokwari Ciptakan Keluarga Berkualitas

Bangga Kencana merupakan program strategis nasional yang menjadikan keluarga sebagai pusat pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Obet Ajak Warga di Manokwari Ciptakan Keluarga Berkualitas
Anggota DPR RI Obet Rumbruren.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Obet Rumbruren bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat mengajak warga di Manokwari ciptakan keluarga berkualitas melalui Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

“Melalui Bangga Kencana, kita ingin membentuk keluarga sehat, sejahtera, dan berdaya. Keluarga menjadi fondasi penting dalam membangun bangsa yang kuat dan bermartabat,” kata Obet pada sosialisasi Bangga Kencana di Distrik Manokwari Selatan, Kamis.

Ia mengatakan, Bangga Kencana merupakan program strategis nasional yang menjadikan keluarga sebagai pusat pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Bangga Kencana memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas keluarga, mengendalikan pertumbuhan penduduk, memperkuat ketahanan keluarga, menurunkan stunting, serta mempersiapkan generasi muda menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

“Program ini menekankan pentingnya perencanaan keluarga, pengaturan jarak kelahiran, dan pengasuhan anak yang baik. Jadi bukan lagi soal membatasi anak, tetapi bagaimana merencanakan keluarga yang sehat dan sejahtera,” katanya.

Ia berharap, ke depan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan dapat terus mendukung program ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Bangga Kencana bukan hanya urusan BKKBN, tapi gerakan bersama untuk membangun keluarga Papua Barat yang sehat, produktif dan bahagia,” tutupnya.

Tm Kerja Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Papua Barat Ita Rahmawati mengapresiasi DPR RI yang ikut peduli dan mensosialisasikan program Bangga Kencana.

Ia menilai, sosialisasi sangat penting karena masih banyak masyarakat di wilayah timur Indonesia yang belum sepenuhnya memahami manfaat program keluarga berencana.

Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji

“Masih ada stigma bahwa KB itu membatasi, padahal intinya adalah merencanakan keluarga. Dengan sosialisasi seperti ini, paradigma masyarakat bisa berubah,” ujarnya.

Melalui pendekatan ini, keluarga diharapkan mampu memahami pentingnya perencanaan dalam kehidupan berkeluarga, mulai dari masa kehamilan, 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), anak usia dini, hingga remaja.

“Kami terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program KB, terutama penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang saat ini masih rendah di Papua Barat,” ujarnya.

Quote