Banyuwangi Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membagikan 1.500 kupon makan gratis untuk para pekerja informal terdampak penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19 sekaligus memberdayakan warung-warung rakyat.
"Mereka yang kami bantu adalah pekerja informal yang mengandalkan pendapatan harian, dan kini pemasukannya turun lantaran banyak warga mengurangi aktivitas luar rumah," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat (3/4).
Baca: Perangi Corona? Bupati Anas: Konsumsi Rempah-rempah
Ia menjelaskan makan gratis dengan cara membagikan kupon itu melibatkan warung-warung rakyat agar memberi dampak perputaran ekonomi bagi pelaku usaha mikro. Dengan demikian, warung rakyat yang pendapatannya juga ikut turun tetap terjaga dengan order dari Pemkab Banyuwangi ini. Di sisi lain pekerja informal tetap terpenuhi kebutuhan makannya.
”Sehingga, ini sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Warung rakyat tetap hidup, penyerapan tenaga kerjanya terjaga, bisnis bumbu-bumbu di pasar terserap. Di sisi lain, ini bisa membantu pekerja informal yang pendapatan hariannya berkurang di masa sulit saat ini," katanya.
Anas memaparkan, pembagian kupon itu sudah ditentukan lokasi (warung) dan waktu pengambilannya. Selain itu ditentukan bahwa makanan yang didapat pekerja informal itu wajib dibawa pulang sehingga penyaluran program ini tidak mengabaikan ketentuan pembatasan jarak fisik.
Bupati menegaskan bahwa pihaknya juga memperhatikan higienitas warung-warung rakyat yang menyediakan nasi tersebut. Pemkab menentukan bahwa menunya harus memenuhi kebutuhan gizi seimbang, seperti memadukan karbohidrat (nasi), vitamin (sayur-sayuran) dan protein (daging, telur, kacang-kacangan).
Menurut Anas, pembagian kupon makan gratis dengan melibatkan warung rakyat pada hari pertama ini masih dalam tahap uji coba.
Baca: Basmi Corona, Anas Siap Jalankan Instruksi Megawati
Pada hari itu sebanyak 1.500 kupon dibagikan dengan melibatkan sejumlah warung rakyat, di antaranya Warung Mbok Ijah, Warung Ijo, Warung Nyit-Nyit, dan sebagainya.
"Kami ingin ada lebih dari 500 warung rakyat dilibatkan untuk menjangkau ribuan pekerja informal. Jadi nanti pekerja informal yang menjadi sasaran dapat makan tiap hari di warung. Kuponnya langsung mingguan atau bulanan, sedang dibahas. Detail dana dan mekanismenya juga segera kami difinalkan,” ujarnya.
