Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi ll DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, menyoroti kebijakan pemerintah terkait pemotongan dana transfer pusat ke daerah.
Ia menilai langkah tersebut berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan pelayanan publik, terutama di wilayah dengan kemampuan fiskal rendah seperti Kalimantan Utara (Kaltara).
"Karena khusus untuk di Kaltara, tidak ada satupun daerah dengan kategori fiskal kuat atau fiskal menengah. Semuanya fiskal lemah," kata Deddy Sitorus, pada Senin (20/10/2025).
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif itu menjelaskan, secara nasional hanya ada sedikit daerah yang memiliki kekuatan fiskal memadai.
“Di seluruh Indonesia hanya ada empat kabupaten/kota yang memiliki status fiskal kuat. Sedangkan untuk provinsi hanya ada lima yang bagus yang dalam hal ini berimbang antara PAD dan transfer pusat ke daerah,” jelasnya.
Menurut Deddy, kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar daerah di Indonesia, termasuk Kaltara, masih sangat bergantung pada transfer dari pemerintah pusat.
Ia menilai, pemotongan dana transfer hanya akan memperlemah kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai pembangunan dan memberikan layanan dasar bagi masyarakat.
"Oleh karena itu, ketika Kaltara sebagai provinsi baru dengan luas daerah yang begitu besar, meskipun populasinya sedikit, tentu hal tersebut akan sangat membebani keuangan pemerintah daerah," ujar legislator asal Kaltara itu.
Deddy menegaskan, kebijakan pemotongan transfer sebaiknya dikaji ulang secara menyeluruh agar tidak menimbulkan ketimpangan fiskal antarwilayah.
Ia juga menyoroti adanya praktik lobi-lobi yang dilakukan sejumlah kepala daerah di pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran, yang menurutnya tidak sehat bagi sistem tata kelola keuangan nasional.
"Kami berharap kebijakan ini ditinjau ulang. Tidak berdasarkan hasil lobi-lobi, karena sekarang semua kepala daerah ada di Jakarta, cari-cari uang tambahan. Kami khawatir ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat maupun perekonomian di daerah," pungkasnya.