Ikuti Kami

DPR Minta Tingkatkan Kewaspadaan Akan Cacar Monyet 

WHO telah menetaapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. 

DPR Minta Tingkatkan Kewaspadaan Akan Cacar Monyet 
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkam pemerintah perlu meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan berbagai langkah antisipasi penyebaran cacar monyet.  

“Sejauh ini cacar monyet memang belum ditemukan di Indonesia. Tapi mengingat bahwa kasus sudah menyebar di 88 negara. Ini berarti cacar monyet sudah sampai di teras negara kita. Jadi tidak ada pilihan, kita harus merespon  dengan melakukan tindakan-tindakan antisipasi" kata Rahmad dalam keterangan kepada Gesuri.id  di Jakarta, Kamis (11/7). 

Apalagi, kata Rahmad peningkatan kasus cacar monyet telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai keadaan darurat kesehatan global. 

“Seperti halnya negara-negara lain di dunia, Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan, melakukan berbagai langkah antisipasi, mencegah penyebaran cacar monyet ini agar nantinya bila terdeteksi tidak semakin meluas,” katanya. 

Baca: Kematian COVID-19 Meningkat, Rahmad Tegaskan Hal Ini!

Rahmad mengatakan kasus cacar monyet yang melanda berbagai negara memang mengalami peningkatan secara signifikan. 23 juli 2022 lalu ketika penyakit ini dinyatakan oleh WHO sebagai darurat kesehatan global, jumlah kasus lebih dari 16 ribu orang dari 75 negara, dengan 5 kematian. 

“Dari data yang kami terima, sebulan sebelum penetapan itu  jumlah kasusnya baru 3.040 orang dari 47 negara. Nah, 6 Augustus 2022 ternyata  kasus  sudah mencapai 28.220 dan terkonformasi 88 negara. Artinya, dalam satu bulan, ada peningkatan lebih 100 persen jumlah kasus serta jumlah negara yang disasar,” katanya.

Menurut Legislator PDI Perjuangan ini, ada beberapa langkah antisipasi yang mendesak untuk segera dilakukan. Dikatakan, yang utama,  masyarakat harus diedukasi menyangkut apa dan bagaimana  sebenarnya cacar monyet itu. 

“Masyarakat harus memahami bagaimana gejala wabah cacar monyet, cara penulannya dan sebagainya. Masyarakat juga harus tahu kapan waktunya harus konsultasi ke petugas kesehatan,” katanya.

Hal yang tak kalah penting papar Rahmad adalah pemahaman tenaga kesehatan tentang cacar monyet. Termasuk peningkatan kemampuan deteksi laboratorium. 

“Para nakes harus paham betul apa itu cacar monyet sehingga nantinya, ia bisa mendiagnosisnya dengan tepat. Mungkin perlu juga dipertimbangkan agar para nakes diberi pelatihan khusus soal cacar monyet ”katanya.

Masih menurut Rahmad, surveilan epidemiologi perlu digalakkan dan diintensifikasikan.  

"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan bisa melakukan pelacakan ketat dan isolasi bagi suspek cacar monyet agar tidak menyebar dan bisa cepat ditangani,” katanya.

Selanjutnya, Rahmad juga mengingatkan akan ketersediaan vaksin cacar monyet ini.   

“Vaksin masih menjadi senjata utama dalam mencegah masuknya penyakit cacar monyet ke Indonesia. Apalagi tingkat efikasi vaksinasi mencapai 85 persen mampu menghalau penyakit cacar monyet.” katanya.

Meski tidak digunakan secara meluas namun keterisediaan di peruntukan untuk orang orang yang membutuhkan.

Baca: Cegah Cacar Monyet, Ganjar Minta Perketat Pintu Masuk

Menambahkan keterangannya, Raad mengatakan sebagai langkah antisipasi, kesiapan rumah sakit harus jadi perhatian pemerintah, termasuk ketersediaan obat-obatan  yang sesuai. 

“Kita sudah punya pengalaman buruk ketika Covid-19 mengganas beberapa waktu lalu, rumah sakit tak mampu melayani pasien. Sempat juga terjadi kelangkaan obat-obatan. Hal seperti itu jangan sampai terulang,”katanya.

Untuk melakukan langkah-langkah antisipasi tersebut pemerintah juga hendaknya membentuk suatu sistem atau mekanisme koordinasi multitisektoral guna memperkuat semua aspek. 

“Saya kira, dengan langkah-langkah antisipasi tersebut, kita lebih mempersiapkan mengendalikan wabah cacar monyet bila kelak terdeteksi, Tapi tentunya, kita tetap berharap wabah tersebut tidak sampai masuk ke Tanah Air." tandasnya.

Quote