Ikuti Kami

DPRD Desak Penyelesaian Jaringan Saluran Air Bersih ke NYIA

Sumber air untuk Bandara NYIA bisa diambil dari Clereng dan Kamijoro.

DPRD Desak Penyelesaian Jaringan Saluran Air Bersih ke NYIA
Proyek New Yogyakarta International Airport.

Kulon Progo, Gesuri.id - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ponimin Budi Hartono meminta Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Binangun segera menyelesaikan pemasangan jaringan ke proyek New Yogyakarta International Airport.

Ponimin Budi Hartono di Kulon Progo, Rabu (13/2), mengatakan bahwa sumber air untuk Bandara NYIA bisa diambil dari Clereng dan Kamijoro.

Baca: Ketua DPRD Kulon Progo Minta Masyarakat Jaga Lingkungan

"Kami dorong PDAM Tirta Binangun bergerak cepat. Berdasarkan laporan dari PT AP I, proyek Bandara NYIA segera beroperasi keseluruhan," katanya.

Ia juga mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan pemetaan potensi usaha yang bisa dikerjasamakan dengan PT AP I, baik transportasi hingga stan dalam bandara untuk produk lokal.

Ia mencontohkan bidang yang bisa dikerjasamakan, seperti pengelolaan parkir dan koperasi taksi. "Kita harus memiliki perencanaan yang matang. Jangan sampai, bandara beroperasi, kita baru membuat perencanaan," katanya.

Ponimin meminta Pemkab Kulon Progo segera bergerak cepat membangun infrastruktur jalan berupa jalan tol yang menghubungkan Bandara NYIA ke Terminal Jombor (Sleman). Hal ini membutuhkan investasi dan perencanaan yang matang dan cepat.

"Itu jelas, dari Bandara NYIA langsung menuju Demangrejo (Sentolo)-Nanggulan-Minggir-Jombor. Hal ini perlu ada kerja sama, seperti pihak ketiga," katanya.

Menurut dia, pembangunan jalan tol sangat mendesak. Pemkab harus melakukan sosialisasi supaya masyarakat mendapat pemahaman menyeluruh.

"Pembangunan jalan tol memang harus dikaji betul. DPU kabupaten dan provinsi harus memiliki perencanaan. Hal yang mendesak untuk mengantisipasi Bandara NYIA beroperasi penuh, dan pindahan penerbangan total, hal yang perlu diantisipasi adalah jalan negara," harapnya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan MoU itu akan membawa pengalaman baru bagi PDAM karena sistem pasokan air bersih di bandara jelas sangat berbeda dari jaringan untuk rumah tangga.

Baca: Pemerintah Didesak Percepat Pembangunan Jalan Pendukung NYIA

Penyediaan air bersih untuk bandara ini terbilang bukan investasi yang murah. Penyiapan jaringan dan water treatment (pengolahan air) paling tidak membutuhkan anggaran Rp200 miliar hingga Rp300 miliar.

Namun, pihaknya sudah menggandeng pemerintah pusat dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) untuk pembangunan saluran primernya. Jaringan air lokal bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga melalui skema Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PDAM Tirta Binangun maupun KPBU.

Quote