Ikuti Kami

Evita Nursanty Soroti Kondisi Industri Dalam Negeri Yang Tengah Tertekan

Yakni, tertekan akibat masuknya produk impor, baik secara legal maupun ilegal, dengan harga yang mampu bersaing.

Evita Nursanty Soroti Kondisi Industri Dalam Negeri Yang Tengah Tertekan
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty .

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti, kondisi industri dalam negeri yang tengah tertekan.

Yakni, tertekan akibat masuknya produk impor, baik secara legal maupun ilegal, dengan harga yang mampu bersaing.

"Mungkin ada di beberapa asosiasi dari pelaku usahanya yang tidak mengalami dampak. Kita juga telah menemui beberapa pengusaha yang mengeluhkan banyak bahan baku yang harganya tinggi," ujar Evita dalam rapat kerja dengan Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama sejumlah asosiasi pelaku usaha sektor agro, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11).

Baca: Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya Kritik 

Evita mengungkapkan, data terbaru menunjukkan tren industri agro Indonesia mengkhawatirkan. Termasuk, turunnya peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness. 

"Padahal, sektor agro memiliki posisi strategis sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Berbasis sumber daya alam dan berkontribusi besar terhadap nilai tambah industri," ucap politikus PDI Perjuangan ini.

Ia menekankan, perlunya transformasi sektor agro agar tidak hanya berperan sebagai penghasil komoditas mentah. Karena itu, industri agro juga menjadi industri pengolahan yang efisien, inovatif, dan kompetitif di pasar global.

"Industri agro menghadapi sejumlah tantangan besar mulai dari keterbatasan bahan baku, kelembagaan yang belum solid. Kemudian, rendahnya efisiensi logistik, hingga tuntutan terhadap keberlanjutan 'green industry' dan digitalisasi ekonomi," ujar Evita.

Evita mengharapkan, Kemenperin membuat langkah secara komprehensif dalam membuat peta jalan. Sekaligus, langkah implementatif untuk penguatan lima pilar daya saing. 

Baca: Mengenal Sosok Ganjar Pranowo. Keluarga, Tempat Bersandar

"Termasuk permasalah terkait SDM. Lalu hilirisasi sampai regulasi,” kata Evita. 

Sementara, Anggota Komisi VII DPR Hendry Munief mengatakan, pentingnya Panja Daya Saing Industri. Hal ini, seiring dan paralel dengan RUU Kawasan Industri. 

Nantinya, ucap Hendry, dari informasi Dirjen Industri Agro Kemenperin akan dilanjutkan dengan pembahasan persiapan RUU Kawasan industri. “Pembahasan ini paralel, nantinya akan membahas persiapan Rancangan Undang-Undang Kawasan Industri,” ucap Hendry.

Quote