Ikuti Kami

Fraksi - Fraksi Terkunci Satu Suara Tunjuk Abdul Qodir Pimpin Pansus RPJMD Kabupaten Malang 2025-2029

Hanya Fraksi Gerindra yang sempat mengajukan nama alternatif: Zia Ulhaq.

Fraksi - Fraksi Terkunci Satu Suara Tunjuk Abdul Qodir Pimpin Pansus RPJMD Kabupaten Malang 2025-2029
Anggota DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir.

Jakarta, Gesuri.id - Dalam dinamika politik yang kerap penuh intrik dan rivalitas, terpilihnya Abdul Qodir alias Adeng sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD 2025–2026 DPRD Kabupaten Malang terasa seperti episode langka: mulus, minim gesekan, tapi penuh makna strategis.

Sidang paripurna pembentukan Pansus yang digelar Selasa (3/6) dan berlanjut pada pengesahan Jumat (6/6), berakhir cepat, namun bukan tanpa sinyal politik. Qodir, yang kini menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan, melaju mulus tanpa penolakan berarti, usai namanya pertama kali diusulkan oleh Fraksi Golkar. Dukungan kian solid saat Fraksi PKB ikut menyodorkan restu, sementara PDI Perjuangan sendiri langsung "mengunci" arah suara.

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029

Hanya Fraksi Gerindra yang sempat mengajukan nama alternatif: Zia Ulhaq. Namun, suara yang terkumpul dari internal fraksi dan dua anggota NasDem tak cukup mengimbangi derasnya arus dukungan ke Qodir. Aklamasi pun terjadi. Panggung pun diberikan sepenuhnya kepada politisi yang dikenal vokal dan tajam dalam urusan pelayanan publik serta pengawasan anggaran.

"RPJMD bukan sekadar dokumen. Ini pedoman ideologis. Kita bicara arah pembangunan, bukan hanya target indikator," ucap Qodir dalam pidato perdananya, yang singkat namun sarat pesan. Ia menegaskan niatnya untuk memimpin pansus dengan pendekatan “progresif dan inklusif”.

Dengan gaya khasnya, politisi yang memiliki nama udara Adeng ini menyebut bahwa tanggung jawab yang dipikulnya terdiri dari “70 persen keteguhan memanggul amanah, 25 persen keprihatinan, dan 5 persen kebanggaan.”

Sontak kalimat itu disambut senyum dan tepuk tangan ringan dari sejumlah anggota dewan yang hadir. Baginya, kebanggaan hanya pantas jika diikuti kerja nyata yang berpihak kepada rakyat.

Adeng berjanji, proses penyusunan RPJMD tak akan sekadar jadi urusan birokrasi meja kantor. “Kita akan menyerap langsung aspirasi warga. Pansus ini akan mendatangi titik-titik terdampak pembangunan, bukan hanya memoles angka dan narasi indah,” tegasnya.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Langkah cepat dan kompak dari Fraksi Golkar dan PKB dalam mendukung Abdul Qodir disebut sejumlah pengamat sebagai indikasi terbentuknya poros strategis baru di legislatif. Sebaliknya, Gerindra dinilai gagal membaca arah angin, terlalu lambat dalam menyusun manuver internal.

RPJMD 2025–2026 Kabupaten Malang sendiri akan menjadi dokumen sentral pembangunan lima tahun ke depan. Ia akan mengarahkan kebijakan di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga perlindungan sosial dan menggenjot pendapatan daerah.

Kini, dengan Qodir di kemudi pansus, publik menaruh harapan lebih: bahwa arah pembangunan tak hanya ideal di atas kertas, tetapi juga menjawab kebutuhan nyata hingga ke tapal batas desa.

Quote