Ikuti Kami

Generasi Muda Harus Bisa Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-hari

Tidak sedi.kit dari Generasi Z yang terpapar oleh ideologi asing melalui media sosial

Generasi Muda Harus Bisa Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-hari
Putra Nababan anggota DPR RI

Jakarta, Gesuri.id - Pesatnya teknologi internet membuat banyak generasi Z yang terpapar dampak negatif internet sebagai konsekuensi dari perkembangan media sosial saat ini. Kondisi ini tentu saja mengkhawatirkan sebab bagaimanapun juga nilai-nilai Pancasila tetap harus dilestarikan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan, akibat pesatnya terpaan informasi media social, membuat banyak generasi muda saat ini memiliki perilaku yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila. "Salah satunya adalah gaya hidup hedonism yang suka pamer barang mewah di media social," kata Putra dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di hadapan warga Jakarta Timur, Senin (20/5) di Jakarta. 

Selain sikap suka pamer, tambah Putra, generasi muda saat ini lebih mudah menyerah dan cepat patah semangat dalam menghadapi suatu tantangan di dalam kehidupan. "Sikap kegigihan dalam mengejar dan mencapai sesuatu sudah mulai jarang terlihat di dalam generasi muda," katanya. 

Karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, ujar Putra, generasi muda saat ini harus menerapkan nilai-nilai Pancasila di keseharian. Menumbuhkan sikap optimism sangat diperlukan dalam menghadapi semua tantangan kehidupan. "Peran orang tua dalam mendampingi masa remaja mereka masih tetap diperlukan dan jangan sampai berkembang tanpa pengawasan," katanya. 

Putra juga menambahkan, internalisasi Pancasila harus merasuki dalam setiap jiwa generasi muda. Sebab mereka adalah generasi penerus bangsa di masa dekan. "Melalui internalisasi ini, generasi muda bisa memiliki filter terhadap ideologi asing yang tidak sesuai dengan karakter bangsa kita," katanya. 

Oleh karena itu, dalam mempersiapkan tongkat estafet bangsa, negara ini membutuhkan anak-anak muda yang mandıri dan unggul dalam segala bidang. Perilaku hedonisme hanya akan menjerumuskan anak-anak muda dalam perilaku yang menyesatkan. “Untuk itu perlu pengawasan orang tua dalam menage perilaku mereka agar tidak menyimpang,” ujarnya. 

Putra juga menjelaskan, internalisasi Pancasila bisa terbentuk jika kita memiliki rasa kemanusiaan yang merupakan sikap universal untuk mempertahankan martabat manusia. Oleh karenanya perlu komitmen dan konsistensi dalam menjalankannya di kehidupan sehari-hari.

Lebih lanjut Putra menegaskan, memperkuat rasa kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat adalah hal yang sangat penting demi menciptakan lingkungan yang lebih baik dalam hubungannya dengan sesama manusia dengan sikap yang lebih empatik dan peduli. 

"Dengan menerapkan rasa kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita dapat berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih peduli terhadap sesama manusia," ungkap Putra.

Putra mencontohkan dalam prakteknyaknya, menerapkan rasa kemanusiaan tanpa memandang latar belakang seseorang adalah suatu tindakan yang sangat mulia dan mendasarkan pada prinsip-prinsip kesetaraan, empati, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

"Menolong tanpa harus bertanya tentang agamanya apa, sukunya apa, hal itu merupakan tindakan yang menghormati dan mendasarkan pada prinsip kesetaraan serta rasa kemanusiaan. Saat kita membantu seseorang, seharusnya tidak perlu menanyakan agama atau latar belakang mereka. Tindakan baik ini didasarkan pada nilai-nilai universal seperti empati, welas asih, dan toleransi," terang mantan pemred berita TV nasional itu.

Quote