Ikuti Kami

Gus Mis Tegaskan Kebudayaan Eratkan Hubungan Dengan Tunisia

Hubungan bilateral, Indonesia-Tunisia sangat historis, yang telah dikukuhkan oleh kedua Proklamator, yaitu Sukarno dan Habib Bourgaiba

Gus Mis Tegaskan Kebudayaan Eratkan Hubungan Dengan Tunisia
Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Gus Mis).

Jakarta, Gesuri.id - Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi (Gus Mis) temui Menteri Kebudayaan Tunisia, Hayah Qattat Qarmazi di kantornya di kawasan Kota Tua Tunis al-Kasabah Rabu (29/6). 

Gus Mis menyampaikan hubungan bilateral di antara kedua negara yang berlangsung lama dan kebudayaan sebagai salah satu elemen penting yang dapat mempererat hubungan Indonesia-Tunisia.

Baca: Gus Mis Siap Perkuat Kerja Sama Dengan Universitas Zaitunah

"Hubungan bilateral, Indonesia-Tunisia sangat historis, yang telah dikukuhkan oleh kedua Bapak Proklamator, yaitu Sukarno dan Habib Bourgaiba." Kata Gus Mis.

"Ketika Sukarno berkunjung ke Tunisia pada tahun 1960, Presiden Habib Bourgaiba mengenalkan khazanah kebudayaan dan peradaban Tunisia." Tambahnya.

"Sebab itu, dimensi kebudayaan di antara yang menjadikan kedua sosok pemimpin besar itu menjalin persahabatan sangat erat", ujar Dubes RI yang juga kader PDI Perjuangan ini.

Gus Mis menambahkan,  Sukarno di Indonesia dikenal dengan gagasan Trisaktinya: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. 

"Kami di Tunisia ini sangat aktif mengenalkan kebudayaan Indonesia, seperti musik, film, tarian, kuliner, pakaian, bahasa, dan lain-lain. Respons warga Tunisia sangat baik. Kami juga ingin mengenalkan kebudayaan Tunisia ke Indonesia, sehingga hubungan bilateral di antara kedua negara semakin erat," ujar Dubes RI asal Sumenep, Madura.

Baca: Puan Buka Seminar Nasional Pemikiran Bung Karno & Pancasila

Sementara Menteri Kebudayaan Tunisia, Hayah Qattat Qarmazi, menyampaikan apresiasi atas kegiatan kebudayaan yang dilakukan KBRI Tunisia. 

"Saya senang atas partisipasi KBRI Tunis dalam beberapa kegiatan di Tunisia."

"Kami juga ingin di masa mendatang ada kerjasama yang lebih kongkrit dalam bidang film, puisi, novel, dan musik. Kebudayaan adalah jantung sebuah bangsa, dan identitas sebuah bangsa akan ditentukan sejauhmana kebudayaan tumbuh dan berkembang mewarnai kehidupan sebuah bangsa. Di Tunisia ada banyak festival, di antaranya yang paling besar adalah Festival Carthage dan Festival Film Internasional, saya berharap Indonesia berpartisipasi dalam kedua festival tersebut", pungkasnya.

Quote