Jakarta, Gesuri.id - Usai kasus lem aibon yang anggarannya mencapai Rp82,8 miiar, kini muncul anggaran pembelian alat peraga berupa pasir untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) senilai Rp52 miliar.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah mengaku bingung untuk apa anggaran sebesar itu.
Baca: Prasetyo Belum Terima Kabar William Dilaporkan ke BK DPRD
Tak hanya itu, ia juga mengungkap beberapa anggaran yang menurutnya ganjil.
"Pengadaan pasir untuk anak SD Rp52 miliar, khusus untuk operasional. Selanjutnya, tiner Rp40 miliar, dan ketiga helm proyek Rp34 miliar. Itu alat peraga," ungkap Ima di acara Mata Najwa yang tayang di Trans7, Rabu (6/11).
Menanggapi hal tersebut, mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Amin Subekti mengatakan pihaknya justru menemukan 30 anggaran yang ganjil.
Di mana 30 komponen tersebut dijadikan Anies Baswedan sebagai bahan pengarahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi DKI Jakarta. Dan ia menegaskan, pihaknya akan menyisir satu-satu.
"Awalnya kami menemukan 30 komponen [yang ganjil] untuk bahan Anies pengarahan ke SKPD. Kenapa ini terjadi? kami sisir satu-satu," jawab Amin.
Baca: Ruhut Sindir Anies yang Banyak Ngeles
Sementara itu Politisi PSI William Aditya justru menuding Anies Baswedan sebagai gubernur yang amatiran dan alergi terhadap transparansi.
"Ada dua poin. Pertama, saya mengatakan Anies ini gubernur yang amatiran. Kedua, Anies ini gubernur alergi terhadap transparansi. Amatiran karena tidak paham proses anggaran dengan baik," kata William.