Ikuti Kami

Kepemimpinan Perempuan Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif

Menurut Bintang, tingkat partisipasi perempuan di dunia kerja saat ini masih berada di bawah laki-laki.

Kepemimpinan Perempuan Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan kepemimpinan perempuan berperan besar dalam membentuk lingkungan kerja yang inklusif.

"Potensi perempuan tidak hanya merupakan sebuah gagasan namun didukung oleh berbagai penelitian dari seluruh dunia yang menyatakan kepemimpinan perempuan memiliki pengaruh besar dalam membentuk lingkungan yang inklusif," katanya dalam acara "Rising To The Top Women Leadership in Executive Position in IDX200" yang diikuti di Jakarta, Kamis (21/4).

Baca: Hari Kartini, Hasto: Ini Harapan Mega Bagi Perempuan Pejuang

Dalam Side Event B20 pada rangkaian Presidensi G20 tersebut, pihaknya juga menjelaskan bahwa kepemimpinan perempuan akan meningkatkan retensi karyawan dan menghasilkan produksi, keuntungan, dan efisiensi yang lebih baik.

Namun, menurutnya, tingkat partisipasi perempuan di dunia kerja saat ini masih berada di bawah laki-laki.

"Namun sayangnya tingkat partisipasi perempuan di dunia kerja masih berada di bawah laki-laki yaitu 53,34 persen dibandingkan dengan 82,27 persen pada Agustus 2021," katanya.

Selain itu, proporsi perempuan yang bekerja di posisi manajerial hanya 32,50 persen.

Bintang menambahkan meskipun perempuan memiliki kinerja sebaik laki-laki, karir mereka sering terhambat.

"Pengembangan karir mereka terhambat oleh adanya efek atap kaca," katanya.

Baca: UU TPKS, Kado di Hari Kartini yang Luar Biasa

Dia juga mengatakan berdasarkan berbagai penelitian, penghambat tersebut termasuk pada beban ganda perempuan disebabkan oleh pekerjaan tidak dibayar di keluarga mereka, faktor individu seperti kompetensi yang muncul karena ketidaksetaraan gender dan stereotipe gender yang kuat di dunia kerja, diskriminasi dalam kebijakan organisasi, budaya persaingan maskulin dan lain-lain.

Oleh karena itu, Bintang meminta semua pihak untuk memberikan akses yang setara kepada perempuan untuk menjadi pemimpin.

"Kita harus mendukung akses yang setara kepada perempuan untuk menjadi pemimpin," katanya.

Quote